No ratings yet.

Salah satu teknik yang bisa membantu kamu mempertahankan nama domain agar mudah diingat tanpa mengorbankan fungsionalitasnya adalah dengan domain masking. Lewat teknik ini, kamu dapat menyembunyikan URL asli dari halaman web dan menampilkan domain pilihan di address bar. 

Tentu saja, hal ini akan sangat berguna terutama bagi bisnis yang ingin menjaga konsistensi branding domain atau sekedar untuk menyembunyikan link afiliasi marketing. Di artikel ini, RNA akan membahas secara lengkap apa itu domain masking, kegunaannya, serta bagaimana cara mengaktifkannya untuk mendukung strategi branding domain kamu. Penasaran? Scroll dan baca terus artikel ini, ya!

Apa Itu Domain Masking?

domain-masking
Source: Freepik

Dikutip dari situs Webnic, domain masking adalah teknik yang digunakan untuk menyembunyikan URL asli dari sebuah halaman web saat pengunjung melihatnya di browser. Artinya, meskipun pengguna sebenarnya mengunjungi domain atau alamat URL tertentu, yang muncul di address bar tetaplah domain yang diinginkan pemilik website.

Misalnya, kamu memiliki sebuah domain utama, namun ingin mengarahkan pengguna ke domain lain tanpa memperlihatkan alamat domain tujuan. Lewat teknik domain masking, kamu bisa mengarahkan pengguna ke website tersebut, tapi tetap menampilkan domain utama kamu di address bar.

Kegunaan Domain Masking

Domain masking adalah teknik yang bermanfaat bagi berbagai jenis pemilik situs web, mulai dari blog hingga website bisnis. Memiliki kemampuan untuk menyembunyikan URL asli dan menampilkan domain opsional di address bar, masking dapat digunakan dalam berbagai situasi yang memerlukan konsistensi branding domain, perlindungan URL, atau kemudahan akses. Berikut ini beberapa kegunaan domain masking yang dapat kamu manfaatkan:

1. Branding Domain yang Konsisten

branding domain dengan masking
Source: Medium Blog

Salah satu kegunaan utama dari domain masking adalah menjaga branding nama branding yang konsisten di mata audiens. Jika kamu memiliki domain utama yang sudah dikenal luas, kamu mungkin ingin semua halaman tetap menampilkan domain tersebut di address bar. Hal ini bisa tentu saja dapat membangun kepercayaan dan kredibilitas bagi pengunjung.

Misalnya, kamu menjalankan website toko online dengan domain www.abc.com. Namun, beberapa halaman produk atau checkout sebenarnya di hosting di domain lain, misal checkout.abc.com. Nah, dengan domain masking, pengunjung tidak akan melihat perubahan domain tersebut. Mereka akan terus melihat www.abc.com di address bar, yang hal ini akan membantu menjaga konsistensi brand dan mencegah kebingungan pelanggan.

Selain itu, branding yang konsisten ini juga bisa meningkatkan citra profesionalisme perusahaan atau bisnis online yang kamu kelola. Pengunjung akan merasa lebih nyaman ketika melihat domain yang sudah mereka kenal daripada diarahkan ke URL baru yang mungkin terasa asing.

2. Menggabungkan Beberapa Website Dalam Satu Domain

Domain masking juga berguna untuk mengelola beberapa website atau halaman yang berbeda tetapi ingin kamu satukan di bawah satu domain. Ini terutama berguna bagi bisnis yang memiliki banyak halaman untuk keperluan yang berbeda-beda, tetapi ingin membuatnya terlihat seperti bagian dari satu domain utama.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki beberapa halaman landing page untuk kebutuhan campaign digital marketing. Meskipun setiap halaman mungkin ada di server atau domain yang berbeda, kamu tetap bisa menggabungkannya agar semua landing page tersebut terlihat berada di domain utama. Pengunjung hanya akan melihat domain utama dan tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya sedang mengakses beberapa situs yang berbeda.

3. Melindungi URL Afiliasi

domain masking adalah
Source: Freepik

Jika bisnismu menjalankan strategi affiliate marketing, domain masking dapat menjadi solusi yang tepat untuk melindungi URL afiliasi tersebut. Link afiliasi sering kali panjang, rumit, dan sulit diingat. Selain itu, ada beberapa pengunjung yang mungkin tidak suka mengklik link atau www dari afiliasi karena takut akan terjadi phising atau penipuan.

Dengan menggunakan masking, kamu bisa menyembunyikan URL afiliasi yang asli dan menggantinya dengan URL yang lebih sederhana atau lebih profesional. Selain itu, domain masking juga melindungi link afiliasi dari manipulasi. Ada beberapa kasus di mana pengguna mencoba menghapus kode afiliasi dari URL untuk menghindari komisi bagi pemilik link. Dengan domain masking, kamu bisa menghindari masalah ini karena pengunjung tidak akan melihat URL afiliasi asli.

4. Memperpendek URL yang Panjang

Terkadang, URL yang ingin kamu bagikan sangat panjang dan sulit diingat. Hal ini bisa menjadi masalah, terutama jika kamu ingin mempromosikan halaman tertentu melalui media sosial atau iklan online. URL yang panjang juga bisa terlihat tidak profesional dan membingungkan bagi pengguna.

Dengan domain masking, kamu bisa membuat URL yang lebih singkat, mudah diingat, dan tetap terhubung dengan domain utamamu. Misalnya, jika kamu memiliki URL panjang seperti www.tokonamamu.com/kategori/produk/spesifik/tahun2024/promo50persen, kamu bisa menggunakan domain masking untuk memperpendeknya menjadi www.tokonamamu.com/promo-terbaik. Hasilnya adalah URL yang lebih ramah pengguna dan lebih mudah dibagikan.

Selain memudahkan pengguna dalam mengingat URL, memperpendek link ini juga membantu dalam marketing dan strategi jualan online. URL yang lebih sederhana dan profesional mampu meningkatkan rasio klik (CTR), terutama jika digunakan dalam iklan online atau media sosial.

5. Menghindari Kehilangan Traffic

Salah satu risiko saat mengarahkan pengunjung dari satu halaman ke halaman lain adalah kehilangan traffic. Pengguna mungkin tidak menyadari bahwa mereka sedang diarahkan ke domain yang berbeda, dan ini bisa menurunkan tingkat kepercayaan mereka. Beberapa orang mungkin merasa tidak nyaman ketika melihat perubahan domain tiba-tiba dan memutuskan untuk meninggalkan situs tersebut.

Dengan domain masking, kamu bisa menjaga pengguna tetap berada di domain yang mereka kenal. Meskipun mereka sebenarnya diarahkan ke halaman lain, domain yang tampil di address bar tetap konsisten, sehingga pengunjung tidak merasa ada perubahan yang mencurigakan. Ini membantu menjaga pengunjung tetap berada di situsmu dan mengurangi kemungkinan mereka meninggalkan halaman terlalu cepat.

Misalnya, kamu mungkin ingin mengarahkan pengunjung dari domain utama ke halaman campaign atau promosi yang dihosting di domain lain. Dengan masking, pengguna tetap melihat domain utama, meskipun mereka sebenarnya sedang berada di situs yang berbeda. Ini membantu mempertahankan kepercayaan dan memastikan traffic tetap terjaga.

Cara Mengaktifkan Domain Masking

Mengaktifkan domain masking sebenarnya cukup mudah dan bisa dilakukan langsung melalui panel kontrol hosting seperti cPanel. Jika kamu ingin menyembunyikan URL asli dari sebuah halaman dan menampilkan domain pilihanmu, berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk mengaktifkan domain masking:

1. Log In ke cPanel

cara aktifkan domain masking 1
Source: cPanel

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah masuk ke cPanel akun hosting kamu. cPanel adalah salah satu platform paling banyak digunakan untuk mengelola website dan domain. Jadi, ada kemungkinan besar kamu akan memiliki akses ke sana jika hosting-mu menggunakan cPanel.

Caranya, buka browser dan ketik www.namadmoainmu.com/cpanel atau gunakan link yang sudah diberikan oleh penyedia hostingmu. Masukkan username dan password yang telah disediakan. Setelah berhasil login, kamu akan diarahkan ke dashboard utama cPanel.

2. Buka File Manager

cara aktifkan domain masking 2
Source: cPanel

Setelah masuk ke dashboard cPanel, cari ikon File Manager. Biasanya, ikon ini terletak di bagian “Files”. File Manager adalah tempat di mana semua file dan direktori website-mu disimpan.

Setelah menemukannya, klik pada File Manager untuk membuka direktori file utama website-mu. Pastikan kamu berada di folder public_html, karena ini adalah folder utama di mana file index website kamu berada.

3. Buka File index.html di Editor

cara aktifkan domain masking 3
Source: cPanel

Langkah berikutnya adalah mencari file index.html yang merupakan halaman utama dari situs yang ingin kamu aktifkan domain masking-nya. Kamu bisa menemukannya di folder public_html.

Setelah menemukan file index.html, klik kanan pada file tersebut dan pilih opsi Edit atau Code Editor. Ini akan membuka editor teks bawaan cPanel, di mana kamu bisa menambahkan kode HTML untuk mengaktifkan domain masking.

4. Tambahkan Kode Domain Masking

Setelah file index.html terbuka di editor, kamu bisa menambahkan kode HTML berikut untuk mengaktifkan domain masking:

<html lang=”en”>

<head> 

 <meta charset=”utf-8″>

 <meta name=”viewport” content=”width=device-width, initial-scale=1″>

 <link rel=”stylesheet” href=”https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.3.7/css/bootstrap.min.css”>

  <script src=”https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/3.1.1/jquery.min.js”></script>

  <script src=”https://maxcdn.bootstrapcdn.com/bootstrap/3.3.7/js/bootstrap.min.js”></script>

</head>

<body>

 <div class=”embed-responsive embed-responsive-16by9″ style=”height:100vh”>

 <iframe class=”embed-responsive-item” src=”https://domainkamu.com”></iframe>

 </div>

</body>

</html>

Setelah kode kamu copy, kamu perlu mengganti kode src=”https://domainkamu.com” ke nama domain asli yang ingin kamu gunakan (dalam hal ini “namadmoainmu.com”. 

Lalu, jika kamu sudah merubah kode tersebut, jangan lupa untuk menyimpan perubahan dengan mengklik tombol Save di bagian kanan atas editor. Setelah itu, domain masking seharusnya aktif, dan pengunjung akan melihat domain yang kamu inginkan di address bar, meskipun konten sebenarnya berasal dari URL lain.

Kekurangan Domain Masking

Meskipun domain masking memiliki banyak kegunaan, ada beberapa kekurangan yang perlu kamu pertimbangkan sebelum menggunakannya.

1. Pengaruh Negatif terhadap SEO

Salah satu kekurangan utama dari masking adalah dampaknya terhadap optimasi domain dan pengaruhnya terhadap SEO. Search engine seperti Google lebih suka melihat URL asli dari sebuah halaman. Dengan menggunakan masking, kamu mungkin akan kehilangan peluang untuk meningkatkan peringkat di hasil pencarian karena mesin pencari tidak dapat dengan mudah mengindeks halaman yang di-“mask”. Akibatnya, performa SEO dari halaman yang menggunakan domain masking bisa menurun.

2. Pengalaman Pengguna yang Terbatas

Ketika menggunakan domain masking, beberapa fitur yang biasanya digunakan oleh pengunjung, seperti kemampuan untuk membookmark halaman atau berbagi URL spesifik, bisa jadi tidak berfungsi dengan baik. Hal ini bisa membingungkan pengguna, terutama jika mereka mencoba berbagi halaman tertentu tetapi URL yang ditampilkan di address bar tetap sama untuk semua halaman.

3. Masalah Kompatibilitas Browser

Tidak semua web browser dan perangkat sepenuhnya mendukung domain masking. Ada kemungkinan beberapa browser versi lama atau pengaturan keamanan tertentu memblokir penggunaan iframe, yang merupakan teknik umum untuk melakukan domain masking. Ini bisa menyebabkan masalah ketika pengguna mencoba mengakses konten di situsmu, terutama bagi mereka yang menggunakan browser yang tidak mendukung fitur ini.

Kesimpulan

Domain masking adalah teknik yang memungkinkan kamu menyembunyikan URL asli dan menampilkan domain pilihan di address bar. Ini bermanfaat untuk menjaga konsistensi branding, melindungi link afiliasi, dan memperpendek URL yang panjang. Namun, kekurangan seperti dampak negatif pada SEO dan pengalaman pengguna perlu diperhatikan sebelum menggunakannya.

Jika kamu ingin mengoptimalkan branding atau URL website dengan cara yang lebih efektif, pilihlah layanan domain berkualitas dari RNA.id. RNA.id menyediakan berbagai pilihan domain yang dapat membantu bisnismu terlihat lebih profesional dan terpercaya, tanpa harus bergantung pada domain masking.

Rate this Article

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.

daftar reseller

This will close in 0 seconds