No ratings yet.

Bayangkan kamu menjalankan bisnis di website toko online, dan menghabiskan puluhan juta rupiah untuk iklan digital setiap bulan. Namun, jika biaya yang dikeluarkan lebih besar daripada keuntungan yang dihasilkan dari pelanggan baru, maka strategi pemasaran mungkin perlu dievaluasi. Inilah mengapa Customer Acquisition Cost sangat penting dalam strategi bisnis yang berkelanjutan.

CAC tidak hanya berlaku bagi bisnis besar, tetapi juga untuk bisnis kecil hingga startup. Dengan memahami cara menghitungnya, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih cerdas dalam alokasi anggaran pemasaran. Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian Customer Acquisition Cost, fungsinya dalam bisnis, rumus perhitungannya, serta cara untuk mengoptimalkannya agar lebih efisien.

Apa itu Customer Acquisition Cost (CAC)?

Customer Acquisition Cost adalah metrik bisnis yang mengukur total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan satu pelanggan baru dalam periode tertentu. Biaya ini mencakup berbagai aspek marketing online, mulai dari iklan, promosi, gaji tim sales, hingga biaya teknologi yang digunakan untuk menarik calon pelanggan.

Sebagai contoh, jika dalam satu bulan kamu menghabiskan Rp10 juta untuk pemasaran dan mendapatkan 100 pelanggan baru, maka CAC-mu adalah Rp100.000 per pelanggan.

CAC adalah indikator penting dalam bisnis karena dapat membantu dalam:

  • Menilai efektivitas strategi pemasaran
  • Mengoptimalkan anggaran pemasaran agar tidak boros
  • Menentukan return on investment (ROI) dari kampanye yang dilakukan

Dengan mengetahui CAC, kamu bisa membandingkan biaya akuisisi dengan Customer Lifetime Value (CLV) untuk melihat apakah pelanggan yang diperoleh memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan biaya mendapatkannya.

Fungsi Customer Acquisition Cost (CAC) dalam Bisnis

Customer Acquisition Cost (CAC) adalah salah satu metrik terpenting dalam dunia bisnis yang membantu perusahaan memahami berapa biaya yang mereka keluarkan untuk mendapatkan pelanggan baru. Dengan mengetahui CAC, kamu bisa mengukur efektivitas strategi pemasaran dan memastikan bahwa bisnis tetap berjalan secara efisien.

1. Mengukur Efektivitas Strategi Pemasaran

Salah satu fungsi utama CAC adalah sebagai indikator efektivitas strategi pemasaran. Dengan menghitung CAC, kamu bisa mengetahui apakah biaya yang dikeluarkan untuk menarik pelanggan baru sudah sesuai dengan hasil yang didapat.

Misalnya, jika kamu menjalankan kampanye iklan internet atau iklan online dan melihat bahwa CAC terus meningkat dari bulan ke bulan, itu bisa menjadi tanda bahwa strategi pemasaran perlu diperbaiki. Kamu mungkin harus melakukan optimasi kampanye, menargetkan audiens yang lebih relevan, atau mencoba strategi pemasaran lain seperti SEO dan konten organik untuk menurunkan biaya perolehan pelanggan.

Selain itu, CAC juga bisa digunakan untuk membandingkan efektivitas berbagai saluran pemasaran. Misalnya, jika iklan Facebook menghasilkan CAC yang lebih rendah dibandingkan Google Ads, maka kamu bisa mengalokasikan lebih banyak anggaran ke Facebook untuk mendapatkan pelanggan dengan biaya yang lebih efisien.

2. Membantu dalam Pengelolaan Anggaran Pemasaran

Mengelola anggaran pemasaran bukanlah hal yang mudah, terutama jika kamu memiliki berbagai saluran pemasaran yang berbeda. Dengan mengetahui CAC, kamu bisa mengalokasikan anggaran secara lebih strategis dan memastikan bahwa dana yang dikeluarkan benar-benar memberikan hasil terbaik.

Contohnya, jika bisnis online kamu memiliki anggaran pemasaran sebesar Rp50 juta per bulan dan ingin mendapatkan 500 pelanggan baru, maka kamu bisa memperkirakan bahwa target CAC adalah sekitar Rp100.000 per pelanggan. Dengan angka ini, kamu dapat menilai apakah anggaran pemasaran yang tersedia sudah mencukupi atau perlu ditingkatkan.

Selain itu, CAC juga membantu dalam menghindari pemborosan anggaran. Jika biaya perolehan pelanggan lebih tinggi dari keuntungan yang diperoleh, strategi pemasaran perlu dievaluasi.

3. Menentukan Harga Produk atau Layanan yang Tepat

Fungsi lain dari Customer Acquisition Cost adalah sebagai dasar dalam menentukan harga produk atau layanan. Jika CAC terlalu tinggi, bisnis mungkin perlu menaikkan harga produk agar tetap mendapatkan keuntungan.

Misalnya, jika CAC bisnis kamu adalah Rp200.000 per pelanggan, tetapi produk yang dijual hanya memiliki margin keuntungan Rp150.000, maka kamu sedang mengalami kerugian. Dalam kasus ini, ada dua opsi yang bisa dilakukan:

  1. Menaikkan harga produk atau layanan agar profitabilitas tetap terjaga
  2. Menurunkan CAC dengan strategi pemasaran yang lebih efisien

Dengan memahami hubungan antara CAC dan harga produk, kamu bisa memastikan bahwa bisnis tetap berada di jalur yang menguntungkan tanpa harus mengorbankan daya saing harga di pasar.

4. Mengoptimalkan Return on Investment (ROI) Pemasaran

Setiap bisnis tentu ingin mendapatkan keuntungan maksimal dari setiap rupiah yang diinvestasikan dalam pemasaran. Customer Acquisition Cost berfungsi sebagai metrik yang membantu menilai apakah strategi pemasaran memberikan ROI yang baik atau tidak.

Misalnya, jika kamu menghabiskan Rp50 juta dalam satu bulan untuk pemasaran dan mendapatkan 500 pelanggan baru, maka CAC kamu adalah Rp100.000 per pelanggan. Sekarang, jika rata-rata pelanggan menghabiskan Rp500.000 selama masa mereka menjadi pelanggan, maka bisnis masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika pelanggan hanya menghabiskan Rp80.000, maka strategi pemasaran tersebut merugikan bisnis.

5. Menjadi Indikator Kesehatan Keuangan Bisnis

CAC bukan hanya metrik pemasaran, tetapi juga merupakan indikator penting dalam analisis keuangan bisnis. Jika biaya perolehan pelanggan lebih tinggi dibandingkan omzet atau profit yang dihasilkan dari pelanggan tersebut, maka bisnis ada di posisi yang berisiko.

Sebaliknya, jika CAC tetap stabil atau bahkan menurun seiring pertumbuhan bisnis, itu berarti strategi pemasaran yang dijalankan semakin efisien. Investor dan pemilik bisnis sering menggunakan CAC sebagai acuan dalam menilai apakah sebuah perusahaan memiliki model bisnis yang berkelanjutan atau tidak.

Misalnya, dalam bisnis startup, CAC yang tinggi pada awalnya masih bisa diterima karena perusahaan masih dalam tahap ekspansi. Namun, jika CAC terus meningkat tanpa adanya peningkatan dalam pendapatan per pelanggan, maka model bisnis tersebut perlu dievaluasi.

Rumus dan Cara Menghitung Customer Acquisition Cost (CAC)

Menghitung Customer Acquisition Cost sebenarnya cukup sederhana. Berikut adalah rumus dasar CAC:

CAC = Total Biaya Akuisisi Pelanggan : Jumlah Pelanggan Baru yang Didapat

Misalnya, kamu menghabiskan Rp20.000.000 untuk pemasaran dalam sebulan, dan berhasil mendapatkan 200 pelanggan baru. Maka perhitungannya adalah:

CAC = 20.000.000 : 200 = 100.000 

Artinya, kamu menghabiskan Rp100.000 untuk mendapatkan satu pelanggan baru.

Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, pastikan kamu memasukkan semua biaya pemasaran, termasuk:

  • Biaya Iklan (Google Ads, Facebook Ads, dll.)
  • Gaji tim sales & marketing
  • Biaya software pemasaran (CRM, email marketing, dll.)
  • Biaya produksi konten pemasaran (video, artikel, desain, dll.)

Cara Mengoptimalkan Customer Acquisition Cost (CAC) 

Customer Acquisition Cost (CAC) adalah metrik yang harus dikelola dengan baik agar bisnis tetap berjalan secara efisien dan menguntungkan. Jika CAC terlalu tinggi, margin keuntungan bisa tergerus, sementara jika terlalu rendah, bisa jadi bisnis kehilangan peluang untuk mendapatkan pelanggan berkualitas. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara meningkatkan efisiensi CAC agar biaya perolehan pelanggan lebih optimal. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan Customer Acquisition Cost secara efektif:

1. Optimalkan Strategi Digital Marketing

Pemasaran digital adalah salah satu cara terbaik untuk menekan CAC sekaligus meningkatkan efektivitas akuisisi pelanggan. Beberapa strategi yang bisa kamu lakukan:

  • Gunakan SEO untuk mendapatkan traffic organik secara gratis, sehingga mengurangi ketergantungan pada iklan berbayar.
  • Optimalkan berbagai jenis iklan berbayar dengan menargetkan audiens yang tepat agar biaya per klik lebih efisien.
  • Manfaatkan pemasaran media sosial untuk meningkatkan brand awareness tanpa biaya besar.

2. Tingkatkan Konversi Landing Page dan Website

Jika banyak calon pelanggan mengunjungi website tapi tidak melakukan pembelian, maka CAC kamu akan tinggi karena konversi rendah. Beberapa cara untuk meningkatkan konversi:

  • Gunakan desain landing page yang menarik agar pengunjung lebih nyaman dan percaya untuk bertransaksi.
  • Optimalkan call-to-action (CTA) dengan teks yang jelas seperti “Beli Sekarang” atau “Dapatkan Penawaran Terbaik.”
  • Lakukan A/B Testing untuk menemukan kombinasi desain dan copywriting yang paling efektif.

3. Manfaatkan Strategi Retargeting

Tidak semua pelanggan langsung membeli setelah melihat iklan atau mengunjungi website. Dengan strategi retargeting, kamu bisa menampilkan iklan kepada orang yang pernah berinteraksi dengan brand-mu sebelumnya, sehingga kemungkinan konversi lebih tinggi tanpa harus mencari pelanggan baru dari nol.

Beberapa platform yang bisa digunakan untuk retargeting:

  • Google Display Network
  • Facebook & Instagram Retargeting Ads
  • Email Marketing Automation

4. Bangun Customer Loyalty untuk Repeat Purchase

Mengakuisisi pelanggan baru memang penting, tetapi mempertahankan pelanggan lama jauh lebih hemat biaya dibandingkan mencari pelanggan baru. Beberapa strategi retensi yang bisa menekan CAC:

  • Buat program loyalitas pelanggan seperti poin reward atau diskon untuk pelanggan setia.
  • Berikan layanan pelanggan yang unggul agar pelanggan puas dan merekomendasikan bisnismu ke orang lain.
  • Gunakan email marketing & personalisasi promosi untuk meningkatkan engagement pelanggan dengan penawaran yang relevan.

5. Manfaatkan Referral Marketing

Referral marketing atau pemasaran dari mulut ke mulut adalah salah satu strategi paling hemat biaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Dengan menggunakan metode ini, kamu bisa meningkatkan akuisisi pelanggan tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk iklan.

Beberapa cara menerapkan referral marketing yang efektif:

  • Berikan insentif bagi pelanggan lama yang berhasil mengajak orang lain untuk membeli produk atau layananmu.
  • Buat program “ajak teman & dapatkan reward” yang menarik.
  • Pastikan pelanggan puas dengan produk dan layanan, sehingga mereka lebih mudah merekomendasikan bisnismu.

Ingin Meningkatkan Customer Acquisition Cost Bisnis Kamu?

Customer Acquisition Cost (CAC) adalah metrik penting yang membantu bisnis memahami biaya yang diperlukan untuk mendapatkan pelanggan baru. Dengan mengetahui rumus dan cara menghitungnya, kamu bisa mengoptimalkan strategi pemasaran agar lebih efisien. Selain itu, memahami fungsi CAC dapat membantu dalam perencanaan anggaran, evaluasi ROI, serta peningkatan profitabilitas bisnis.

Salah satu cara efektif untuk menekan CAC adalah dengan membangun kehadiran online yang kuat, termasuk memiliki website profesional dengan domain yang kredibel. Di sinilah RNA.id bisa membantu kamu mendapatkan domain berkualitas untuk meningkatkan visibilitas bisnis. Dengan domain yang tepat, strategi digital marketing kamu menjadi lebih optimal, meningkatkan kepercayaan pelanggan, dan pada akhirnya menekan biaya akuisisi pelanggan. Cek RNA.id sekarang dan pilih domain terbaik untuk bisnismu!

Rate this Article

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.

daftar reseller

This will close in 0 seconds