No ratings yet.

Pernah lihat konten dari influencer di TikTok atau Instagram yang menggunakan produk tertentu sambil membahas keunggulannya? Nah, itu adalah contoh dari endorse atau endorsement. Di era marketing modern, endorsement adalah senjata ampuh untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan bisnis

Mulai dari artis, micro-influencer, hingga publik figur yang kini menjadi bagian dari strategi endorse marketing untuk produk brand lokal, UMKM, hingga korporasi. Tapi sebenarnya, apa sih endorsement? Bagaimana cara kerjanya? Dan kenapa metode ini jadi favorit banyak pelaku bisnis di tahun 2025? Jawabannya sudah terangkum di artikel ini! Jangan close tab browser kamu, baca terus sampai habis….

Apa Arti & Pengertian Endorse/Endorsement?

Endorse adalah bentuk promosi di mana seseorang (publik figur, selebgram, influencer, atau ahli di bidang tertentu), memberikan rekomendasi terhadap suatu produk/layanan. Secara sederhana, arti endorse merupakan bentuk feedback atau testimoni yang bertujuan membangun kepercayaan audiens terhadap brand atau produk yang dipromosikan.

Dalam online marketing, endorsement adalah salah satu strategi paling efektif untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan, terutama di media sosial. Pasalnya, endorsement dari influencer atau publik figur dengan nama besar bisa meyakinkan audiens seolah produk yang mereka gunakan itu “berkualitas dan layak dibeli”.

Perlu dicatat bahwa endorsement bisa bersifat organik atau berbayar. Endorse organik terjadi ketika seseorang secara sukarela merekomendasikan produk yang memang mereka sukai. Sedangkan endorsement berbayar biasanya dilakukan melalui kerja sama formal antara brand dan influencer.

Contohnya, saat seorang influencer memposting konten video saat dirinya memakai produk skincare sambil menjelaskan keunggulan produknya, itu adalah bentuk endorsement. Pesan yang disampaikan ini bukan sekadar promosi atau iklan semata lho, tapi terkesan seperti testimoni yang terasa real, personal, dan relatable.

Model pemasaran seperti ini terbukti efektif karena orang cenderung lebih percaya pada rekomendasi dari figur yang mereka ikuti dibandingkan iklan hard selling. Bahkan, tak heran jika banyak bisnis, dari UMKM hingga brand besar, aktif menggunakan strategi endorse untuk meningkatkan penjualan mereka.

Fungsi & Keunggulan Endorsement bagi Promosi Bisnis

Strategi endorse adalah salah satu pendekatan yang makin diminati oleh brand dari berbagai skala—baik UMKM maupun perusahaan besar. Bukan cuma karena tren, tapi karena efektivitasnya terbukti. Berikut adalah 7 fungsi dan keunggulan utama dari strategi endorsement dalam dunia promosi bisnis:

1. Meningkatkan Kredibilitas Brand

Salah satu alasan utama brand menggunakan endorse adalah untuk membangun kepercayaan. Ketika produk direkomendasikan oleh public figure, audiens cenderung lebih percaya. Apalagi jika figur tersebut punya track record positif dan reputasi yang baik. Dalam psikologi konsumen, ini disebut efek “trust transfer”—kepercayaan terhadap endorser berpindah ke produk.

2. Memperluas Jangkauan Audiens

Influencer dan selebriti memiliki followers yang bisa mencapai ribuan hingga jutaan orang. Dengan endorsement, brand bisa menjangkau segmen audiens yang sebelumnya belum tersentuh. Tentu saja hal ini sangat berguna bagi bisnis untuk mengalahkan kompetitor atau melakukan ekspansi pasar ke market tertentu.

Contohnya, sebuah brand makanan sehat yang menggandeng atlet atau food vlogger untuk menjangkau kalangan yang peduli kesehatan. Pendekatan ini jauh lebih tepat sasaran daripada iklan konvensional yang bersifat hard selling.

3. Meningkatkan Engagement secara Signifikan

Dibandingkan konten iklan biasa, konten endorse lebih banyak menciptakan engagement rate di media sosial, dari mulai likes, comments, dan shares. Kenapa? Karena konten endorse dikemas dalam bentuk storytelling, review jujur, atau demonstrasi langsung. Gaya yang lebih personal ini membuat audiens merasa terlibat, bukan seperti sedang “dijual.”

4. Mendorong Keputusan Pembelian

Salah satu keunggulan utama endorsement adalah kemampuannya mempengaruhi decision-making. Konsumen yang awalnya ragu untuk membeli bisa berubah pikiran setelah melihat rekomendasi dari sosok yang mereka percaya. Hal ini terutama berlaku di sektor F&B, fashion, beauty, hingga tech. Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa endorsement dapat meningkatkan konversi penjualan hingga 30% lebih tinggi dibandingkan promosi non-endorsement.

5. Menumbuhkan Brand Awareness Secara Cepat

Bagi brand baru, membangun brand awareness dari nol butuh waktu dan effort. Namun dengan strategi endorsement, eksposur bisa terjadi secara instan. Sekali upload dari influencer besar, awareness bisa melonjak drastis hanya dalam hitungan jam. Inilah sebabnya endorsement sering digunakan untuk kampanye peluncuran produk, rebranding, atau memperkenalkan varian baru.

6. Fleksibel untuk Berbagai Platform

Endorse adalah strategi yang sangat fleksibel. Bisa diterapkan di Instagram, TikTok, YouTube, hingga podcast dan blog. Format kontennya pun bisa disesuaikan: mulai dari unboxing, review, live streaming, hingga tutorial. Ini memungkinkan brand menyesuaikan gaya promosi dengan karakteristik platform dan target audience. Misalnya, di TikTok konten endorsement cenderung lebih fun dan singkat, sedangkan di YouTube bisa lebih mendalam dengan storytelling atau ulasan produk lengkap.

7. Cocok untuk Strategi Jangka Panjang

Endorsement juga bisa dimanfaatkan dalam strategi jangka panjang, bukan hanya campaign one-shot. Dengan kerja sama yang berkelanjutan (long-term collaboration), brand bisa membangun ikatan kuat dengan followers si endorser. Ini menciptakan persepsi bahwa produk memang menjadi bagian dari keseharian si influencer, bukan hanya sponsor semata.

Strategi ini sering digunakan oleh brand besar yang menjadikan influencer sebagai brand ambassador. Efeknya? Audiens akan terus terpapar pesan yang sama secara konsisten, membentuk top-of-mind awareness dalam jangka panjang.

Strategi Endorsement yang Efektif di TikTok & Instagram

Banyak brand berlomba-lomba melakukan endorsement. Tapi kenyataannya, nggak semua berhasil. Ada yang viral dan laris manis, tapi ada juga yang hambur-hamburkan budget tanpa dampak berarti. Padahal, endorsement adalah salah satu teknik promosi paling powerful kalau dijalankan dengan strategi yang benar. Nah, ini dia strategi endorsement yang efektif agar campaign kamu menghasilkan dampak nyata bagi bisnis:

1. Tentukan Tujuan Campaign Sejak Awal

Sebelum mikir siapa yang mau di-endorse, kamu harus tahu dulu objektif campaign kamu. Tujuannya apa?

Strategi endorsement yang bagus selalu diawali dengan objektif yang jelas. Tanpa arah yang konkret, campaign kamu akan sulit diukur keberhasilannya.

2. Pilih Endorser yang Relevan, Bukan Cuma Populer

Banyak brand terjebak mikir, “yang penting followers banyak.” Padahal, relevansi jauh lebih penting dari popularitas. Misalnya, kamu jual skincare untuk kulit sensitif, tapi malah endorse gamer yang jarang bahas soal self-care. Itu kurang tepat. Audiensnya mungkin luas, tapi tidak tertarget. Lebih baik pilih influencer skincare atau beauty enthusiast dengan audiens yang tepat sasaran. Ciri-ciri endorser yang cocok untuk bisnis adalah yang:

  • Audiens-nya sesuai dengan target market kamu
  • Nilai dan gaya komunikasinya sejalan dengan brand kamu
  • Punya engagement rate tinggi, bukan cuma angka followers besar

3. Perhatikan Engagement, Bukan Hanya Reach

Dalam endorsement, engagement adalah acuan keberhasilan campaign, baik di TikTok maupun di Instagram. Konten endorse yang punya banyak interaksi (likes, komen, share) lebih berdampak dibanding konten dengan reach besar tapi audiensnya pasif. Kamu bisa menggunakan tools sosial media analitik untuk mengetahui metrik penting, seperti:

  • Engagement rate,
  • Jumlah komentar dan like organik,
  • Respons audiens terhadap produk,
  • Penjualan yang bersumber dari konten endorse,
  • Feedback dari audiens,

Tools seperti Phlanx, HypeAuditor, atau Insight IG bisa bantu cek metrik ini sebelum kamu pilih talent untuk endorsement.

4. Buat Brief yang Jelas tapi Tidak Kaku

Salah satu kesalahan umum brand saat menjalankan endorsement adalah terlalu kaku. Brand biasanya kasih skrip panjang, tone yang nggak sesuai dengan gaya si endorser, bahkan membatasi kreativitas.

Padahal, kekuatan endorsement justru ada di authenticity. Audiens lebih percaya ketika sang influencer terlihat benar-benar memakai produk, bukan sekadar membaca iklan. Solusinya? Coba kasih brief yang jelas dari (highlight produk, USP, CTA), namun tetap beri ruang untuk si influencer menyampaikan konten dengan gaya mereka sendiri.

5. Gunakan Format Konten yang Cocok dengan Platform

Jangan asal copas format konten endorse dari satu platform ke platform lain, misalnya dari TikTok ke Instagram atau sebaliknya. Setiap channel punya karakter unik. Ini contoh format endorse yang efektif per platform:

  • Instagram: story review, reels, unboxing.
  • TikTok: konten lucu, tutorial, before-after.
  • YouTube: review panjang, vlog, challenge.
  • Twitter: thread edukatif atau opini ringan.
  • Blog: review mendalam dengan SEO.

Dengan memahami cara kerja masing-masing platform, konten endorsement kamu akan jauh lebih optimal.

6. Terapkan CTA yang Jelas

Satu hal yang sering dilupakan dalam endorsement yaitu “Call-To-Action (CTA)”. Jangan cuma kasih produk dan biarkan influencer ngomong semaunya. Coba berikan CTA atau tujuan yang spesifik, misalnya:

  • “Swipe up untuk beli”
  • “Produk ada di keranjang kuning”
  • “Klik link di bio”
  • “Gunakan kode promo ini”
  • “Cek highlight story buat info lengkap”

CTA ini penting supaya audiens tahu langkah selanjutnya setelah terpapar konten endorse. Tanpa CTA, konten endorse kamu cuma jadi hiburan gratis tanpa aksi nyata.

7. Evaluasi Hasil Campaign dengan Data

Terakhir, jangan asal jalan lalu selesai. Evaluasi performa endorsement kamu pakai metrik yang sesuai dengan tujuan awal. Misalnya:

  • Kalau tujuannya awareness → cek reach, impressions, dan new followers.
  • Kalau tujuannya konversi → cek link clicks, sales, dan ROI.
  • Kalau tujuannya trust → cek sentiment komentar, feedback audiens, dan testimoni.

Dengan evaluasi, kamu bisa tahu mana yang berhasil, mana yang harus dioptimalkan.

8. Bangun Relasi Jangka Panjang dengan Influencer

Daripada endorse satu kali lalu hilang, lebih baik bangun kolaborasi jangka panjang. Influencer yang rutin pakai produk kamu akan lebih dipercaya oleh audiens. Ini bisa membangun citra bahwa brand kamu memang bagian dari keseharian mereka. Brand besar seperti Somethinc, Scarlett, hingga e-commerce macam Tokopedia menggunakan strategi ini untuk membangun brand recall dan loyalitas audiens.

Sudah Paham Apa Arti Endorse & Manfaatnya?

Endorse adalah strategi pemasaran modern yang efektif untuk meningkatkan brand awareness, membangun kepercayaan, hingga mendorong penjualan secara signifikan. Namun, agar hasilnya maksimal, kamu perlu menerapkan pendekatan yang terukur—mulai dari pemilihan endorser yang relevan, pembuatan brief yang fleksibel, hingga evaluasi performa kampanye dengan data.

Dalam era digital yang kompetitif seperti sekarang, brand perlu tampil kuat sejak awal. Salah satunya dengan memiliki identitas online yang profesional dan mudah dikenali. Maka dari itu, sebelum memulai strategi endorse, pastikan kamu sudah punya website dengan domain yang tepat dan unik. Kalau sudah punya website, jangan lupa beli domain berkualitas di RNA untuk bangun identitas digital bisnismu dengan lebih percaya diri. Jangan sampai kalah start cuma karena urusan domain!

Rate this Article

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.

daftar reseller

This will close in 0 seconds