No ratings yet.

Hampir semua orang yang menggunakan internet pasti tidak asing dengan apa itu domain. Domain adalah alamat suatu situs web yang kamu ketikkan di search engine ketika ingin mengakses situs tersebut. Misalnya, ketika kamu ingin melihat video di YouTube, tentu kamu akan mengetik youtube.com di browser bukan? Nah, yang kamu ketikkan itulah yang dinamakan domain.

Seperti halnya rumah yang pasti memiliki alamat, Semua situs web membutuhkan domain agar audiens dapat berkunjung ke situs tersebut. Nama domain yang unik dan mudah diingat akan memudahkan audiens untuk menemukan situs web kamu.

Bisa dibilang nama domain adalah salah satu komponen utama yang perlu diperhatikan dalam pembuatan situs web. Jika kamu ingin membangun situs web, pelajari beberapa hal terkait dengan domain agar kamu dapat memaksimalkan penggunaannya. Yuk ikuti terus artikel ini!

Apa Itu Domain?

Setiap situs web memiliki alamat IP, yang merupakan serangkaian angka unik yang menghubungkan komputer ke server web. Alamat IP sangat bagus untuk komputer, tetapi sulit untuk dihafal orang. Sebagai contoh alamat IP google adalah “74.125.127.147”. Disinilah domain masuk, karena pasti akan lebih mudah jika memasukkan sebuah kata yang dapat dengan mudah diingat, dalam hal ini adalah google.com. Nama domain terhubung ke alamat IP situs web sehingga orang dapat lebih mudah mengingat dan mencari situs web berdasarkan domainnya dan browser masih dapat menemukan server web tersebut yang menghosting situs web melalui alamat IP terkait.

Seperti yang dijelaskan diatas, domain sering dibandingkan dengan alamat rumah. Teman – teman kamu tidak menghafal titik koordinat GSP rumah kamu setiap kali akan mengunjungi kamu. Tetapi mereka hanya mengingat alamat jalan rumah kamu. Hal yang sama berlaku untuk mengunjungi situs web. Alih – alih menghafal alamat IP situs web, pengunjung cukup mengetikkan domain ke search engine mereka.

Jadi sederhananya, domain merupakan nama unik yang memiliki fungsi mengarahkan pengguna browser ke suatu situs web. Nama domain ini memiliki dua komponen yaitu nama domain dan ekstensi domain. Nama domain adalah alamat situs web kamu. Sedangkan ekstensi domain adalah bagian paling akhir dari domain, seperti .com, .net, .id, dan lain sebagainya. 

Fungsi Domain 

Domain tidak hanya berfungsi dalam menyederhanakan cara pengunjung menemukan situs web kamu. Ada beberapa fungsi lain dari domain, antara lain sebagai berikut:

  1. Untuk mendapatkan kepemilikan. Domain memberi kamu kepemilikan atas alamat situs web kamu. Tidak ada orang lain yang dapat mengklaimnya saat kamu sudah mendaftarkannya. Ini akan memberi kamu kendali penuh pada situs web yang terdaftar, pencatat domain mana yang memeliharanya, informasi apa saja yang terkait dengan akun nama domain kamu, siapa yang mengelolanya, dan apakah kamu akan menjualnya atau tidak.
  2. Untuk memantapkan identitas merek. Nama domain yang cocok atau menyerupai nama perusahaan kamu dapat membantu kamu membangun identitas merek online yang konsisten.
  3. Untuk membangun kredibilitas. Nama domain yang selaras dengan nama perusahaan kamu secara tidak langsung akan membangun kredibilitas serta membuat situs web kamu tampak lebih terpercaya dan profesional bagi pengguna. Hal tersebut membangun kepercayaan dengan pengunjung situs web kamu sehingga mereka merasa nyaman mengambil tindakan.
  4. Berkesan. Jika domain kamu mudah diingat, pengunjung dapat dengan mudah memasukkannya ke dalam search bar mereka. Hal ini akan mengakibatkan lebih banyak traffic langsung ke situs web kamu.
  5. Untuk dapat lebih menonjol dari kompetitor. Nama domain yang sederhana namun menarik dapat membedakan kamu dari situs pesaing dengan domain yang lebih kikuk atau membingungkan. 
  6. Membangun otoritas. Selain memperkuat merek kamu, nama domain juga dapat membantu kamu memprediksi seberapa besar kemungkinan situs web kamu akan muncul di SERP dibandingkan dengan kompetitor kamu.

Jenis Domain

Terdapat tiga jenis domain yang masing – masing memiliki kegunaan dan karakteristik tersendiri. Simak ulasan berikut untuk mengetahui jenis domain.

1. Generic Top-level Domain: gTLD

Generic top level domain mengacu pada TLD yang paling terkenal dan paling banyak digunakan. Sebagai contoh domain .com yang diperuntukkan pada bidang komersial, domain .net yang digunakan untuk layanan teknologi dan jaringan, domain .org diperuntukkan pada organisasi, dan masih banyak lagi. Domain ini dapat dimiliki dan digunakan oleh siapapun tanpa adanya syarat dan ketentuan yang rumit.

2. Sponsored Top-level Domain: sTLD

Sponsored top level domain adalah jenis TLD yang dibatasi untuk jenis entitas tertentu, seperti komunitas, profesi, maupun etnis. Seperti misalnya .edu digunakan pada bidang pendidikan, .mil digunakan untuk militer, .gov digunakan untuk pemerintah.

3. Country Code Top-level Domain: ccTLD

Country code top level domain adalah TLD dengan jenis domain yang menunjukkan basis atau identitas negara dari sebuah situs web. Biasanya berisikan informasi yang hanya khusus ditujukan pada masyarakat negara tersebut. Sebagai contoh adalah domain .id untuk Indonesia, dan .Nl untuk Belanda.

Tipe Domain Lainnya 

Jenis domain yang telah disebutkan diatas merupakan tipe Top Level Domain (TLD). Selain itu, terdapat tipe domain lain, yaitu:

1. Second Level Domain : SLD

Second level domain adalah pengidentifikasi unik situs web kamu. Ini adalah bagian dari domain kamu yang berada sebelum “.com” atau ekstensi lain. Jika kamu membuat situs web untuk bisnis kamu, pertimbangkan untuk membeli domain yang mencerminkan nama bisnis kamu. Hal ini akan memudahkan orang untuk menemukan situs web kamu tanpa perlu menghabiskan banyak waktu menjelajahi search engine untuk itu. Sebagai contoh, domain tingkat kedua dari rna.id adalah “rna”.

2. Third Level Domain atau Subdomain

Terkadang nama domain memiliki tiga bagian. Yang berarti, tiga nama dipisahkan oleh dua titik. Sebagai contoh situs google di Indonesia adalah google.co.id. Jika dipisahkan akan terlihat struktur dari domain tersebut yakni “.id” adalah top level domain, “.co” adalah second level domain, dan “google” adalah third level domain atau subdomain.

Third level domain juga dapat digunakan untuk menunjuk subdomain. Misalnya, jika kamu menggunakan wikipedia dalam bahasa inggris, maka kamu mengunjungi “en.wikipedia.org” disini “.org” adalah top level domain, “wikipedia” adalah second level domain, dan “en” adalah third level domain. Subdomain sering digunakan untuk membedakan layanan. Misalnya, subdomain google seperti docs.google.com atau drive.google.com.

3. Premium TLD

Premium top level domain adalah domain berkualitas tinggi yang sering dibeli dan dijual investor dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Nama – nama dari domain ini memiliki berbagai kualitas yang memungkinkan mereka mengungguli orang lain dalam fungsi utama domain, membantu pengguna menemukan situs web yang mereka cari. Salah satu TLD premium terbaru yang memasuki pasar adalah .inc.

Contoh Domain 

Contoh nama domain adalah usps.com. Ini terdiri dari second level domain “usps” dan top level domain “.com”. Ini adalah salah satu nama domain pemerintah yang paling banyak dikunjungi menurut statistik. Contoh lainnya adalah youtube.com, tiktok.com, change.org. Ini hanyalah beberapa contoh nama domain karena masih terdapat jutaan nama domain lainnya yang telah terdaftar. 

Jika kamu ingin mendapatkan nama domain, kamu harus membeli dan mendaftarkannya. Atau kamu tertarik untuk menjadi reseller domain? Caranya cukup mudah, kunjungi Reseller Domain Murah Indonesia – RNA dan ikuti program reseller domainnya!

Rate this Article

About Author

Titis Nur Pratomo

SEO Specialist at Deneva | Helping Increase Business Visibility in Search Engine | SEO & WordPress Enthusiast

Leave a Reply

daftar reseller

This will close in 0 seconds