No ratings yet.

Pangsa pasar merupakan istilah yang sering ditemukan dalam dunia bisnis. Istilah ini merujuk pada tingkat dominasi atau posisi sebuah perusahaan dalam suatu industri atau kategori produk tertentu dibandingkan dengan kompetitornya. Dalam konteks bisnis, memahami pangsa pasar tidak hanya sekadar angka, tetapi juga mencakup aspek strategi. 

Dengan mengetahuinya, perusahaan bisa memahami seberapa besar pengaruh mereka dalam industri tertentu dibandingkan dengan para pesaing sejenis. Di artikel ini, kamu akan bisa lebih memahami tentang arti dan definisi pangsa pasar, fungsinya, contoh nyata, hingga cara menghitungnya. Langsung saja, yuk simak pembahasannya sampai tuntas!

Arti dan Definisi Pangsa Pasar

Source: Freepik

Pangsa pasar adalah ukuran persentase dari total penjualan suatu nama perusahaan dalam sebuah industri tertentu. Konsep ini menggambarkan sejauh mana produk atau layanan perusahaan mampu mendominasi pasar dibandingkan dengan kompetitor. 

Secara sederhana, pangsa pasar menggambarkan tingkat dominasi suatu bisnis dalam target pasar dan peluang usaha yang serupa. Pangsa pasar dihitung berdasarkan nilai penjualan (revenue) atau jumlah unit yang terjual pada kurun waktu tertentu. Semakin besar persentase pangsa pasar sebuah perusahaan, maka semakin dominan kredibilitas dari perusahaan tersebut di industrinya.

Pangsa pasar menjadi indikator penting dalam menentukan posisi perusahaan di tengah ketatnya persaingan pasar. Bahkan, indikator ini juga menjadi dasar untuk merancang strategi bisnis kedepannya. Oleh karena itu, pangsa pasar menjadi metrik utama dalam analisis dan strategi bisnis secara keseluruhan.

Fungsi Utama Pangsa Pasar

Source: Freepik

Pangsa pasar bukan sekadar angka statistik, tetapi juga memiliki peran penting dalam menentukan arah dan strategi sebuah perusahaan. Berikut adalah lima fungsi utama pangsa pasar yang perlu kamu pahami:

1. Mengukur Posisi dan Kekuatan Kompetitif

Pangsa pasar memberikan gambaran seberapa kuat posisi sebuah perusahaan dibandingkan para pesaing di industri yang sama. Semakin besar pangsa pasar, semakin besar pula dominasi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Dengan mengetahui posisi ini, perusahaan dapat merancang strategi untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan pangsa pasar. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas omzet dan profit, terutama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

2. Sebagai Indikator Kesehatan Bisnis

Perubahan pangsa pasar bisa menjadi indikator kesehatan bisnis kamu. Jika pangsa pasar meningkat, artinya produk atau layanan yang kamu tawarkan mampu menarik lebih banyak pelanggan dibandingkan kompetitor. Sebaliknya, penurunan pangsa pasar bisa menjadi sinyal bahwa kamu perlu melakukan evaluasi, baik dari segi kualitas produk, harga, atau strategi pemasaran. Dalam konteks bisnis ritel contohnya, pangsa pasar menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam memenuhi preferensi konsumen di pasar yang kompetitif.

3. Mendukung Perencanaan Strategi Pemasaran

Dengan data pangsa pasar, perusahaan dapat merancang strategi pemasaran yang lebih terarah dan efektif. Informasi ini membantu menentukan langkah-langkah untuk meningkatkan penjualan, seperti memperluas distribusi, meluncurkan produk baru, atau menyesuaikan harga. Selain itu, pangsa pasar juga menjadi dasar dalam pengambilan keputusan untuk alokasi sumber daya, seperti anggaran iklan atau promosi.

4. Meningkatkan Kepercayaan Investor dan Kreditur

Investor dan kreditur sering menjadikan pangsa pasar sebagai salah satu indikator utama dalam menilai potensi perusahaan. Perusahaan dengan pangsa pasar besar dianggap lebih stabil dan memiliki peluang pertumbuhan yang tinggi, sehingga menarik minat investasi. Bahkan, pangsa pasar juga dapat mempengaruhi rasio solvabilitas, karena perusahaan dengan pangsa pasar dominan cenderung lebih mudah mengelola kewajiban finansialnya.

5. Sebagai Acuan Penentuan Target dan Evaluasi Kinerja

Pangsa pasar membantu perusahaan menetapkan target yang realistis dan spesifik. Misalnya, jika saat ini pangsa pasar perusahaan adalah 15%, kamu bisa menetapkan target untuk meningkatkannya menjadi 20% dalam waktu satu tahun. Selain itu, data pangsa pasar juga dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas strategi bisnis yang telah diterapkan.

Jenis-Jenis Pangsa Pasar

Source: Freepik

Pangsa pasar dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan cara pengukuran dan analisisnya. Dua jenis utama yang paling sering digunakan adalah Volume Market Share dan Value Market Share. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Volume Market Share (Pangsa Pasar Berdasarkan Volume)

Volume Market Share adalah pangsa pasar yang diukur berdasarkan jumlah unit produk yang terjual oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan total unit yang terjual di pasar. Jenis ini memberikan gambaran tentang seberapa besar volume penjualan perusahaan dalam kategori tertentu.

Misalnya, jika total unit produk smartphone yang terjual di pasar dalam satu tahun mencapai 1 juta unit, dan Perusahaan A berhasil menjual 200 ribu unit. Maka, Volume Market Share Perusahaan A adalah 20%.

Volume Market Share sering digunakan dalam industri di mana jumlah produk yang terjual sangat penting, seperti sektor otomotif, elektronik, atau barang konsumen sehari-hari.

Keunggulan Volume Market Share:

  • Memberikan gambaran nyata tentang dominasi jumlah produk perusahaan di pasar.
  • Cocok untuk menganalisis pasar dengan persaingan yang ketat dalam hal kuantitas.

Kekurangan:

  • Tidak mempertimbangkan nilai atau pendapatan dari produk tersebut. Jika harga produk perusahaan lebih rendah dibandingkan kompetitor, pangsa pasar berdasarkan volume mungkin tidak mencerminkan nilai keuntungan sebenarnya.

2. Value Market Share (Pangsa Pasar Berdasarkan Nilai)

Value Market Share mengukur pangsa pasar berdasarkan nilai penjualan atau pendapatan yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan total nilai pasar. Jenis ini lebih relevan untuk menunjukkan seberapa besar kontribusi pendapatan perusahaan di industri tertentu.

Sebagai contoh, jika total nilai penjualan produk kecantikan di pasar mencapai Rp1 triliun, dan perusahaan distributor B menghasilkan pendapatan sebesar Rp300 miliar. Maka Value Market Share Perusahaan B sebagai distributor adalah 30%.

Keunggulan Value Market Share:

  • Menggambarkan performa finansial perusahaan secara lebih akurat.
  • Berguna dalam menganalisis pasar dengan perbedaan harga produk yang signifikan.

Kekurangan:

  • Tidak memberikan informasi tentang jumlah unit produk yang terjual. Jika perusahaan memiliki produk premium dengan harga tinggi tetapi volume penjualannya rendah, Value Market Share bisa terlihat besar meskipun tidak mencerminkan dominasi unit di pasar.

Cara Menghitung Pangsa Pasar dan Contohnya

Source: Freepik

Menghitung pangsa pasar adalah langkah penting untuk mengetahui posisi bisnis kamu dalam industri tertentu. Rumus sederhana yang digunakan adalah:

Pangsa pasar = (penjualan perusahaan ÷ total penjualan pasar) × 100%

Sebagai contoh, sebuah bisnis online fashion memiliki total penjualan sebesar Rp50 miliar dalam setahun. Di industri yang sama, total nilai penjualan dari seluruh pesaing mencapai Rp200 miliar. Dengan rumus di atas, pangsa pasar bisnis tersebut dapat dihitung sebagai berikut:

Pangsa pasar = (Rp50 miliar / Rp200 miliar) x 100%
Pangsa pasar = 25%

Dari data di atas artinya, bisnis atau perusahaan kamu berhasil menguasai 25% total pangsa pasar dalam industri fashion untuk pasar online.

Contoh Pangsa Pasar dari Berbagai Perusahaan Besar

Source: Freepik

Berikut adalah contoh nyata bagaimana pangsa pasar dihitung di berbagai industri untuk perusahaan-perusahaan besar:

1. Industri Smartphone: Apple vs Samsung

Dalam satu tahun, total penjualan smartphone global mencapai 1,5 miliar unit. Apple menjual 230 juta unit, sementara Samsung menjual 260 juta unit.

  • Pangsa pasar Apple = (230 juta ÷ 1,5 miliar) × 100% = 15,33%
  • Pangsa pasar Samsung = (260 juta ÷ 1,5 miliar) × 100% = 17,33%

2. Industri Minuman Bersoda: Coca-Cola vs Pepsi

Total nilai penjualan di pasar minuman bersoda mencapai $150 miliar. Coca-Cola menghasilkan $70 miliar, dan Pepsi menghasilkan $50 miliar.

  • Pangsa pasar Coca-Cola = ($70 miliar ÷ $150 miliar) × 100% = 46,67%
  • Pangsa pasar Pepsi = ($50 miliar ÷ $150 miliar) × 100% = 33,33%

3. Marketplace: Shopee vs. TikTok Shop

Di pasar marketplace luar negeri khususnya Asia Tenggara, total nilai transaksi mencapai $100 miliar. Shopee menghasilkan $60 miliar, dan TikTok Shop mencatat transaksi sebesar $20 miliar.

  • Pangsa pasar Shopee = ($60 miliar ÷ $100 miliar) × 100% = 60%
  • Pangsa pasar TikTok Shop = ($20 miliar ÷ $100 miliar) × 100% = 20%

4. Industri Mobil: Toyota vs Tesla

Di pasar mobil global, total unit yang terjual mencapai 85 juta. Toyota menjual 10 juta unit, dan Tesla menjual 1 juta unit.

  • Pangsa pasar Toyota = (10 juta ÷ 85 juta) × 100% = 11,76%
  • Pangsa pasar Tesla = (1 juta ÷ 85 juta) × 100% = 1,18%

5. Industri Streaming: Netflix vs. Disney+

Total pendapatan di pasar streaming global mencapai $100 miliar. Netflix menghasilkan $30 miliar, dan Disney+ mencatat pendapatan $15 miliar.

  • Pangsa pasar Netflix = ($30 miliar ÷ $100 miliar) × 100% = 30%
  • Pangsa pasar Disney+ = ($15 miliar ÷ $100 miliar) × 100% = 15%

6. Industri Sepatu: Nike vs Adidas

Di pasar sepatu olahraga global, total penjualan mencapai $120 miliar. Nike menghasilkan $45 miliar, sedangkan Adidas mencatat $25 miliar.

  • Pangsa pasar Nike = ($45 miliar ÷ $120 miliar) × 100% = 37,5%
  • Pangsa pasar Adidas = ($25 miliar ÷ $120 miliar) × 100% = 20,83%

7. Industri Software: Microsoft Office vs. Google Workspace

Pasar software produktivitas global mencapai $25 miliar. Microsoft Office mencatat pendapatan sebesar $15 miliar, sementara Google Workspace meraih $6 miliar.

  • Pangsa pasar Microsoft Office = ($15 miliar ÷ $25 miliar) × 100% = 60%
  • Pangsa pasar Google Workspace = ($6 miliar ÷ $25 miliar) × 100% = 24%

8. Industri Mie Instan: Indomie vs. Mie Sedap

Di pasar mie instan Indonesia, total penjualan mencapai Rp10 triliun. Indomie menghasilkan Rp6 triliun, sementara Mie Sedap mencatat penjualan Rp2 triliun.

  • Pangsa pasar Indomie = (Rp6 triliun ÷ Rp10 triliun) × 100% = 60%
  • Pangsa pasar Mie Sedap = (Rp2 triliun ÷ Rp10 triliun) × 100% = 20%

Sudah Paham Apa itu Pangsa Pasar?

Pangsa pasar adalah indikator penting yang menunjukkan posisi suatu perusahaan dalam industri atau pasar tertentu. Menghitung pangsa pasar memungkinkan perusahaan untuk memahami dominasi mereka dibandingkan dengan kompetitor dan merancang strategi yang lebih tepat. Dengan berbagai contoh dan cara menghitungnya, kamu dapat memulai untuk menganalisis pasar bisnis kamu sendiri.

Pentingnya memahami pangsa pasar juga berlaku dalam dunia digital, khususnya marketing online. Jika kamu ingin mengembangkan bisnis online, memiliki nama domain yang unik adalah aspek penting. Layanan domain dari RNA.id bisa membantu kamu memilih domain yang tepat untuk meningkatkan visibilitas website bisnis kamu di mesin pencari. Dengan begitu, promosi dan strategi branding bisnis bisa lebih efektif, sehingga berpotensi meningkatkan pangsa pasar bisnismu. Yuk, scale up bisnis kamu bareng RNA!

Rate this Article

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.

daftar reseller

This will close in 0 seconds