Setiap keputusan yang kamu buat, baik dalam kehidupan pribadi, karir, maupun bisnis, selalu melibatkan dua elemen utama: pilihan dan pengorbanan. Apa yang kamu pilih tentu akan membawa konsekuensi, termasuk juga apa yang harus kamu lepaskan. Pilihan dan pengorbanan barusan bisa kita sebut sebagai opportunity cost. Konsep yang membantumu memahami dampak keputusan, khususnya dalam hal manajemen keuangan dan bisnis.
Di artikel ini, RNA akan membahas tentang apa itu opportunity cost, apa manfaatnya, apa saja faktor yang mempengaruhinya, hingga cara menghitungnya dengan rumus sederhana. Yuk, kita bahas bersama dan lihat bagaimana konsep ini bisa membantumu membuat keputusan bisnis dan keuangan yang lebih bijak!
Apa itu Opportunity Cost?
Source: Freepik
Opportunity cost adalah nilai atau suatu aspek yang harus kamu lepaskan untuk memilih opsi lain yang sama-sama menguntungkan. Dalam konteks peluang usaha dan bisnis, opportunity cost bisnis adalah nilai manfaat atau keuntungan yang dikorbankan saat memilih suatu keputusan lain.
Konsep ini bermanfaat untuk membantu kamu memahami implikasi dari setiap pilihan, terutama untuk pengambilan keputusan bisnis. Opportunity cost digunakan untuk menilai efisiensi dari berbagai aspek, seperti alokasi budget dan sumber daya, operasional bisnis, hingga tenaga kerja.
Selain itu, opportunity cost juga berlaku untuk pengambilan keputusan bisnis jangka panjang. Misalnya, ketika perusahaan memilih untuk mengembangkan produk baru, maka perusahaan tersebut mungkin harus mengorbankan proyek lain agar bisa fokus. Itulah gambaran yang menunjukkan bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi. Nah, disinilah peran dari opportunity cost bisa kamu manfaatkan, agar keputusan bisnis jadi lebih efisien.
Faktor yang Mempengaruhi Opportunity Cost
Source: Freepik
Opportunity cost tidak muncul begitu saja; ada berbagai faktor yang mempengaruhi nilai dan dampaknya terhadap keputusan bisnismu. Memahami faktor-faktor ini tentu penting untuk membuat keputusan yang lebih bijak, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun bisnis. Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi opportunity cost:
1. Ketersediaan Sumber Daya
Sumber daya seperti waktu, uang, dan tenaga merupakan hal yang bersifat terbatas. Ketika sumber daya ini terbatas, keputusan untuk mengalokasikannya pada satu opsi tentu akan berdampak bagi bisnis. Contohnya, nama perusahaan startup dengan anggaran terbatas harus memilih antara menjalankan strategi branding atau melakukan pengembangan produk. Pilihan ini jelas sangat mempengaruhi opportunity cost secara langsung.
2. Alternatif Keputusan yang Tersedia
Kuantitas dan kualitas dari alternatif keputusan lain yang tersedia adalah hal penting dan menjadi faktor opportunity cost. Semakin banyak opsi yang ada, semakin besar juga peluang untuk kehilangan manfaat dari opsi lain yang tidak dipilih. Misalnya, saat operasional bisnis berjalan terbatas, maka memilih satu proyek bisa berpotensi menghilangkan proyek lainnya. Maka dari itu, perlu ada pengambilan keputusan yang didasari oleh perhitungan matang, sehingga kesempatan yang ada bisa lebih efisien.
3. Nilai Subjektif
Setiap individu dan organisasi perusahaan tentu memiliki prioritas dan kebutuhan yang berbeda. Nilai subjektif ini memengaruhi bagaimana opportunity cost dihitung dan dipertimbangkan. Misalnya, seorang pengusaha mungkin memilih waktu bersama keluarga di akhir pekan, daripada harus menjalankan bisnis online miliknya. Hal ini merupakan keputusan dari pengusaha tersebut, meskipun ia mungkin tahu kalau di hari weekend justru bisnisnya berpotensi ramai pembeli.
4. Risiko dan Ketidakpastian
Risiko dan ketidakpastian dari masing-masing alternatif juga memainkan peran penting. Pilihan dengan potensi risiko tinggi mungkin memiliki opportunity cost yang lebih kecil jika hasilnya tidak pasti. Sebaliknya, alternatif yang lebih aman tetapi kurang menguntungkan juga harus dipertimbangkan.
5. Waktu
Waktu adalah faktor yang cukup penting dalam opportunity cost. Sebuah keputusan yang mengorbankan peluang dalam jangka pendek mungkin memberikan manfaat lebih besar dalam jangka panjang, dan sebaliknya. Misalnya, memilih pendidikan lanjut dapat menghasilkan karir yang lebih baik, meski membutuhkan waktu bertahun-tahun.
6. Biaya Implisit dan Eksplisit
- Biaya eksplisit: Biaya langsung seperti uang yang dikeluarkan.
- Biaya implisit: Biaya tidak langsung, seperti waktu yang hilang atau peluang lain yang tidak terlihat.
7. Kondisi Pasar dan Ekonomi
Kondisi pasar dan situasi ekonomi global adalah faktor yang juga mempengaruhi opportunity cost. Apalagi, di tengah tren digital marketing seperti sekarang ini, tentu situasi pasar jadi semakin kompetitif. Di sisi lain, saat kondisi ekonomi sedang tidak stabil, keputusan bisnis memiliki konsekuensi yang lebih besar. Misalnya, Bisnis UKM yang menunda pembelian bahan produknya dari distributor adalah keputusan yang tepat, saat terjadi resesi. Lalu, UKM ini mengalokasikan anggaran tadi untuk kepentingan lain yang sama pentingnya.
Ciri-Ciri Opportunity Cost
Source: Pixabay
Opportunity cost memiliki karakteristik yang membedakannya dari konsep biaya lainnya. Memahami ciri-ciri ini akan membantumu mengenali kapan dan bagaimana opportunity cost berperan dalam pengambilan keputusan, baik dalam kehidupan pribadi maupun bisnis. Berikut adalah beberapa ciri utama dari opportunity cost:
1. Tidak Terlihat Secara Langsung
Salah satu ciri utama opportunity cost adalah sifatnya yang tidak terlihat atau tidak tercatat secara langsung. Ketika kamu memilih satu opsi, manfaat yang hilang dari opsi lain biasanya tidak muncul dalam laporan keuangan atau dokumen formal. Namun, dampaknya tetap signifikan dan harus diperhitungkan.
2. Tergantung pada Pilihan Alternatif
Opportunity cost selalu terkait dengan adanya alternatif. Jika tidak ada alternatif yang memiliki value atau nilai positif, maka tidak ada opportunity cost. Misalnya, seseorang yang memilih menggunakan tabungannya untuk memulai bisnis investasi domain, maka alternatif seperti menyimpan uang di deposito akan mempengaruhi opportunity cost-nya.
3. Bersifat Relatif
Nilai opportunity cost bersifat relatif karena tergantung pada konteks, kebutuhan, dan prioritas individu atau organisasi. Keputusan yang menguntungkan bagi satu orang mungkin memiliki opportunity cost yang besar bagi orang lain.
4. Muncul di Semua Keputusan Ekonomi
Ciri khas lainnya adalah bahwa opportunity cost hadir di setiap keputusan ekonomi, baik itu keputusan kecil maupun besar. Dalam bisnis, memilih untuk memproduksi satu jenis barang sering kali berarti mengorbankan produksi barang lain yang mungkin lebih menguntungkan.
5. Tidak Selalu Dapat Dikuantifikasi
Tidak semua opportunity cost dapat diukur dengan angka. Beberapa keputusan memiliki manfaat atau biaya yang bersifat non-material, seperti waktu, pengalaman, atau kebahagiaan. Misalnya, memilih pekerjaan yang bergaji tinggi tetapi menuntut banyak waktu mungkin memiliki opportunity cost berupa waktu bersama keluarga yang hilang.
6. Berdampak Jangka Pendek dan Panjang
Opportunity cost dapat berdampak baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Keputusan yang menguntungkan saat ini mungkin memiliki konsekuensi yang merugikan di masa depan, dan sebaliknya. Oleh karena itu, mempertimbangkan implikasi jangka panjang adalah bagian penting dari menghitung opportunity cost.
7. Dipengaruhi oleh Faktor Eksternal
Kondisi ekonomi, perubahan teknologi, atau persaingan pasar sering mempengaruhi opportunity cost. Misalnya, dalam kondisi resesi, pilihan untuk mempertahankan likuiditas mungkin memiliki opportunity cost yang lebih kecil dibandingkan melakukan investasi besar.
Jenis-Jenis Opportunity Cost
Source: Unsplash
Opportunity cost terbagi dalam beberapa jenis tergantung pada konteks pengambilan keputusan. Memahami jenis-jenisnya akan membantumu mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi manfaat atau kerugian yang timbul dari pilihan yang diambil. Berikut adalah jenis-jenis opportunity cost yang umum ditemukan:
1. Explicit Opportunity Cost
Jenis ini melibatkan biaya langsung yang terlihat dan dapat dihitung secara konkret. Misalnya, ketika sebuah perusahaan memilih untuk membeli nama domain website baru seharga Rp10 juta. Dalam hal ini, maka opportunity cost-nya adalah manfaat yang mungkin diperoleh jika uang tersebut diinvestasikan di tempat lain.
2. Implicit Opportunity Cost
Berbeda dengan explicit cost, implicit opportunity cost tidak melibatkan pengeluaran uang secara langsung, tetapi lebih kepada potensi manfaat yang hilang. Contohnya, jika seorang pengusaha menggunakan gedung miliknya untuk kantor, opportunity cost-nya adalah pendapatan sewa yang bisa diperoleh jika gedung tersebut disewakan kepada pihak lain.
3. Accounting Opportunity Cost
Jenis ini fokus pada perhitungan biaya dan manfaat yang tercatat dalam laporan keuangan perusahaan. Misalnya, memilih untuk memanfaatkan aset perusahaan untuk satu proyek tertentu akan mempengaruhi catatan akuntansi lainnya, seperti potensi pendapatan yang tercatat jika aset tersebut digunakan untuk proyek lain.
4. Economic Opportunity Cost
Jenis ini mempertimbangkan semua alternatif yang tersedia, termasuk manfaat ekonomi yang hilang akibat pilihan tertentu. Dalam konteks bisnis, hal ini sering dikaitkan dengan penggunaan sumber daya secara efisien untuk memaksimalkan keuntungan.
5. Social Opportunity Cost
Opportunity cost juga dapat mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Contohnya, jika pemerintah memutuskan untuk membangun jalan tol daripada fasilitas kesehatan, maka opportunity cost-nya adalah manfaat yang bisa dirasakan masyarakat dari adanya fasilitas kesehatan tersebut.
6. Marginal Opportunity Cost
Jenis ini merujuk pada manfaat atau biaya tambahan yang hilang ketika memutuskan untuk meningkatkan output atau investasi pada satu opsi. Misalnya, jika sebuah perusahaan menjalankan strategi marketing online, maka opportunity cost-nya adalah alokasi budget lebih yang seharusnya dapat digunakan untuk operasional lainnya.
7. Environmental Opportunity Cost
Keputusan yang berdampak pada lingkungan juga memiliki opportunity cost. Misalnya, membangun pabrik di kawasan hijau mungkin menghasilkan keuntungan finansial, tetapi opportunity cost-nya adalah hilangnya ekosistem alami dan manfaat lingkungan lainnya.
Rumus & Cara Menghitung Opportunity Cost
1. Rumus Menghitung Opportunity cost
Opportunity cost atau biaya peluang adalah nilai manfaat yang hilang ketika memilih satu opsi dibandingkan alternatif lainnya. Menghitung opportunity cost membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih bijak.
Rumus Menghitung Opportunity Cost:
“Opportunity Cost = Manfaat dari yang Dikorbankan − Manfaat dari yang Diambil”
2. Cara Menghitung Opportunity Cost
- Identifikasi Alternatif: Tentukan opsi yang tersedia dan manfaat yang ditawarkan oleh masing-masing.
- Evaluasi Manfaat: Ukur atau estimasi manfaat dari setiap alternatif, baik dalam bentuk finansial maupun non-finansial.
- Hitung Selisih: Kurangi manfaat dari pilihan yang diambil dengan manfaat dari alternatif yang dikorbankan.
Contoh cara untuk menghitung opportunity cost:
Misalnya, kamu memiliki Rp100.000 dan dihadapkan pada dua pilihan:
- Pilihan A: Membeli buku seharga Rp100.000.
- Pilihan B: Menabung Rp100.000 dengan bunga 5% per tahun.
Jika memilih Pilihan A, manfaat yang hilang adalah bunga 5% dari Rp100.000, yaitu Rp5.000 per tahun. Dengan demikian, opportunity cost dari memilih membeli buku adalah Rp5.000 per tahun.
Manfaat Opportunity Cost
Source: Freepik
Menghitung dan memahami opportunity cost memiliki banyak manfaat, baik dalam pengambilan keputusan pribadi maupun dalam dunia bisnis. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mengetahui opportunity cost:
1. Membantu Pengambilan Keputusan yang Lebih Bijak
Salah satu manfaat utama dari menghitung opportunity cost adalah membantu kamu membuat keputusan yang lebih cerdas. Dengan mempertimbangkan alternatif yang hilang, kamu dapat memilih opsi yang memberikan manfaat paling besar. Dalam bisnis, ini bisa berarti memilih proyek atau investasi yang lebih menguntungkan dan menghindari yang kurang menguntungkan.
2. Mengoptimalkan Penggunaan Sumber Daya
Sumber daya seperti waktu, uang, dan tenaga terbatas, jadi sangat penting untuk mengalokasikannya secara efisien. Dengan memahami opportunity cost, kamu bisa membuat keputusan yang memaksimalkan keuntungan atau manfaat dari setiap unit sumber daya yang digunakan, sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia.
3. Meningkatkan Pemahaman Tentang Risiko
Menghitung opportunity cost juga membantu kamu memahami risiko yang terlibat dalam suatu keputusan. Ketika kamu memilih satu opsi, kamu tahu dengan jelas apa yang hilang. Ini membantu dalam memitigasi risiko dan menghindari kerugian besar di masa depan, terutama dalam keputusan investasi atau pengembangan bisnis.
4. Mengukur Keberhasilan dan Kegagalan
Memahami opportunity cost juga membantu kamu menilai apakah keputusan yang diambil benar-benar memberikan hasil yang diinginkan. Jika hasilnya tidak sebanding dengan manfaat yang hilang, maka ini bisa menjadi indikator bahwa keputusan tersebut kurang optimal.
5. Menyesuaikan Prioritas
Dengan mengetahui opportunity cost, kamu bisa lebih mudah menyesuaikan prioritas. Keputusan yang kamu ambil akan lebih mencerminkan tujuan dan kebutuhanmu, baik dalam hal waktu, uang, atau sumber daya lainnya.
Kesimpulan
Opportunity cost adalah konsep penting dalam pengambilan keputusan yang membantu kamu menilai manfaat yang hilang dari memilih satu opsi dibandingkan alternatif lainnya. Dengan memahami opportunity cost, kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, serta meminimalkan risiko dan kerugian.
Menghitung opportunity cost tidak hanya berlaku dalam dunia bisnis, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, membantu kamu membuat pilihan yang lebih efisien dan menguntungkan.Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk memulai sebuah proyek atau bisnis online, pastikan memilih nama domain yang sesuai dengan tujuan bisnis kamu.
Pastikan memilih domain yang mudah diingat dan relevan dengan bisnis kamu. Gunakan layanan domain berkualitas dari RNA.id yang menyediakan pilihan domain terbaik dengan harga terjangkau, cepat, dan aman. Dengan memilih domain yang tepat, kamu dapat memaksimalkan potensi online bisnismu dan menghindari opportunity cost dari pilihan domain yang kurang strategis.