
Memahami tahapan sales funnel adalah kunci utama untuk meningkatkan konversi dan membangun strategi marketing yang tepat sasaran. Di tahun 2025, perilaku konsumen makin kompleks dan kompetitor makin canggih. Jadi, kalau kamu masih pakai pola marketing lama tanpa paham alur funnel yang benar, bisa-bisa prospek kabur ke kompetitor.
Sales funnel membantu kamu memahami bagaimana calon pelanggan bergerak dari fase pertama kenalan dengan brand hingga akhirnya melakukan pembelian. Dengan strategi yang tepat di setiap tahapannya, kamu bisa mengubah calon pelanggan menjadi pembeli.
Di artikel ini, kamu bakal dapetin panduan lengkap mulai dari pengertian sales funnel, penjabaran setiap tahapnya, sampai strategi marketing paling ampuh di tahun 2025 yang bisa kamu adaptasi. Jadi, kalau kamu pengen naikin closing rate dan optimalkan semua channel marketing kamu, baca artikel ini sampai habis, ya!
Apa itu Sales Funnel?
Sales funnel, atau dikenal juga sebagai corong penjualan, adalah representasi visual dari perjalanan calon pelanggan dari pertama kali mengenal bisnismu hingga akhirnya menjadi pembeli atau pelanggan setia. Konsep ini membantu tim marketing dan sales promotion dalam mengidentifikasi di mana posisi prospek saat ini dan strategi apa yang paling tepat digunakan untuk menggerakkan mereka ke tahap berikutnya.
Ibarat corong, bagian atas funnel berisi banyak prospek yang baru mengenal brand kamu. Tapi makin ke bawah, jumlahnya makin sedikit karena hanya sebagian yang benar-benar tertarik, lalu melakukan pembelian. Funnel ini sangat penting buat kamu yang ingin punya pendekatan marketing yang terstruktur dan efisien.
Sales funnel biasanya dibagi menjadi beberapa tahap, seperti awareness (kesadaran), interest (ketertarikan), decision (keputusan), dan action (tindakan). Namun, di era digital 2025, pendekatannya makin dinamis. Ada tambahan tahap seperti engagement, advocacy, hingga loyalty yang makin relevan buat mempertahankan pelanggan.
Dengan memahami sales funnel, kamu bisa merancang konten, penawaran, dan strategi iklan yang sesuai dengan kebutuhan setiap tahap calon pelanggan. Hasilnya? Tingkat konversi naik, biaya akuisisi turun, dan loyalitas pelanggan makin kuat
Apa Saja Tahapan Sales Funnel?
Masing-masing tahapan sales funnel butuh pendekatan berbeda. Berikut tahapan-tahapan umumnya yang bisa kamu optimalkan:
1. Awareness (Kesadaran)
Ini adalah titik awal di mana calon pelanggan pertama kali tahu bahwa brand kamu ada. Mereka bisa menemukan kamu lewat banyak cara—misalnya dari hasil pencarian Google, iklan di media sosial, konten viral, atau bahkan rekomendasi dari teman.
Di tahap awareness, fokus utama kamu adalah menciptakan strategi branding serta kesan pertama yang kuat, untuk menarik perhatian sebanyak mungkin audiens. Konten yang kamu sajikan di tahap ini harus edukatif, menarik, dan mudah dipahami.
Contoh strategi:
- Artikel SEO yang menjawab pertanyaan umum,
- Konten edukatif di TikTok, Reels, atau YouTube Shorts,
- Influencer atau endorsement,
- Kampanye iklan brand awareness
2. Interest (Ketertarikan)
Setelah calon pelanggan sadar akan brand kamu, mereka mulai menunjukkan ketertarikan. Mereka akan cari tahu lebih dalam tentang siapa kamu, apa produkmu, dan bagaimana manfaatnya bagi mereka.
Kamu bisa mulai mengedukasi mereka lebih detail lewat konten yang memberi value, bukan hanya jualan. Di sini, storytelling, studi kasus, atau konten interaktif sangat efektif.
Contoh strategi:
- Email newsletter dengan konten menarik,
- E-book atau panduan gratis,
- Webinar atau workshop gratis,
- Konten blog yang lebih mendalam.
3. Consideration (Pertimbangan)
Tahap ini adalah saat calon pelanggan mulai membandingkan brand kamu dengan kompetitor. Mereka mengevaluasi fitur, harga, kualitas, hingga testimoni pengguna lain.
Kunci di tahap ini adalah meyakinkan mereka bahwa produk atau layananmu adalah solusi terbaik buat masalah mereka. Bangun kepercayaan lewat bukti nyata dan pengalaman pelanggan sebelumnya.
Contoh strategi:
- Studi kasus atau success story,
- Review dan testimoni pelanggan,
- Penawaran gratis seperti free trial atau demo,
- FAQ dan komparasi produk.
4. Decision (Keputusan)
Di sinilah momen krusial terjadi: calon pelanggan siap membeli. Mereka hanya butuh sedikit dorongan lagi untuk melakukan transaksi. Tugas kamu adalah membuat proses pembelian semudah dan semenarik mungkin. Jangan sampai ada hambatan yang bikin mereka ragu.
Contoh strategi:
- Diskon khusus atau bundling produk,
- Garansi uang kembali,
- CTA yang kuat dan jelas di halaman penjualan,
- Opsi pembayaran yang fleksibel.
5. Action (Tindakan)
Tahap ini ditandai dengan pelanggan yang sudah melakukan pembelian. Tapi ingat, bukan berarti funnel kamu selesai sampai di sini. Justru ini adalah awal untuk membangun hubungan jangka panjang. Kamu harus memastikan mereka puas, dan bahkan mendorong mereka untuk beli ulang atau merekomendasikan ke orang lain.
Contoh strategi:
- Email ucapan terima kasih & konfirmasi pesanan,
- Survey kepuasan pelanggan,
- Upsell atau cross-sell produk tambahan,
- Layanan purna jual yang cepat dan responsif
6. Loyalty & Advocacy (Loyalitas & Promosi dari Pelanggan)
Tahapan sales funnel yang satu ini sering diabaikan, padahal justru sangat penting. Pelanggan yang puas bisa jadi aset terbesar bisnismu. Mereka bisa jadi pelanggan setia sekaligus promotor sukarela. Bangun hubungan emosional, kasih reward, dan terus libatkan mereka agar makin loyal.
Contoh strategi:
- Program loyalitas (poin, cashback, dll.),
- Referral atau affiliate program,
- Konten eksklusif untuk pelanggan,
- Interaksi aktif di media sosial.
Strategi Marketing Ampuh di 2025
Memasuki tahun 2025, dunia pemasaran digital makin berkembang dengan sangat cepat. Perilaku konsumen berubah, algoritma platform makin canggih, dan teknologi baru terus bermunculan. Buat kamu yang ingin mengoptimalkan setiap tahapan sales funnel, penting banget untuk tahu strategi marketing terbaru yang relevan dan efektif di tahun ini. Nah, di bawah ini adalah beberapa strategi marketing ampuh yang bisa kamu terapkan untuk mendongkrak awareness, engagement, hingga konversi penjualan di tahun 2025.
1. Hyper-Personalization dengan AI dan Data
Personalization bukan hal baru, tapi di tahun 2025, konsep ini naik level menjadi hyper-personalization. Dengan bantuan artificial intelligence (AI), kamu bisa memberikan pengalaman yang personal kepada audiens berdasarkan perilaku mereka secara real-time.
Misalnya, alih-alih kirim email promosi umum, kamu bisa mengirim email dengan produk yang mereka lihat sebelumnya, konten yang cocok dengan minat mereka, hingga waktu kirim yang disesuaikan kebiasaan buka email tiap individu.
Tools pendukung:
- HubSpot, Klaviyo, dan Mailchimp untuk email marketing otomatis
- Google Analytics 4 untuk data perilaku pengguna
- Chatbot cerdas seperti Tidio atau Intercom
2. Content Marketing Tetap Kuat, Tapi Harus Interaktif
Konten masih jadi raja, tapi di 2025, konten yang hanya bersifat satu arah sudah kurang efektif. Audiens sekarang lebih suka konten yang bisa mereka “ikut mainkan” alias interaktif.
Contohnya:
- Kuis interaktif yang hasilnya bisa dipersonalisasi
- Kalkulator ROI atau simulasi harga produk
- Konten gamified seperti “pilih petualanganmu sendiri”
- Storytelling berbasis pengalaman pengguna
Ini bisa kamu tanamkan ke berbagai tahapan sales funnel, dari menarik perhatian hingga mendorong pembelian.
3. Short Video Content Semakin Dominan
Video berdurasi pendek tetap jadi primadona. Platform digital seperti TikTok, Instagram Reels, YouTube Shorts, dan bahkan Pinterest Idea Pins makin menunjukkan kekuatannya dalam menjangkau dan mengedukasi audiens dengan cepat. Di 2025, kamu perlu bikin video singkat yang:
- Menjawab pertanyaan umum calon pelanggan
- Menampilkan review produk secara jujur dan nyata
- Menggunakan tren audio atau format viral
- Menceritakan behind the scene dari brand-mu
Ingat, video bukan cuma untuk awareness—bisa juga dimaksimalkan untuk tahapan interest dan decision.
4. Voice Search & Visual Search Optimization
Dengan meningkatnya penggunaan asisten virtual seperti Alexa, Google Assistant, dan Siri, optimasi untuk voice search jadi sangat penting. Kontenmu harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan alami yang diucapkan pengguna.
Contohnya:
Alih-alih hanya menargetkan keyword “cms ecommerce terbaik”, kamu bisa menambahkan konten dengan bentuk pertanyaan seperti, “Apa CMS ecommerce terbaik untuk pemula?”
Begitu juga dengan visual search. Platform seperti Google Lens dan Pinterest Lens memungkinkan pengguna mencari produk hanya dengan foto. Optimasi gambar produk, metadata, dan nama file jadi lebih penting dari sebelumnya.
5. SEO Tetap Kunci, Tapi Harus EEAT-Ready
SEO di 2025 nggak cuma soal kata kunci. Google semakin mengedepankan prinsip EEAT: Experience, Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness. Maka dari itu, pastikan konten kamu:
- Ditulis oleh orang yang benar-benar ahli (atau setidaknya ditinjau oleh pakar)
- Mencantumkan kredensial penulis atau sumber terpercaya
- Memberikan pengalaman pengguna optimal: cepat, mobile-friendly, dan bebas error
SEO bukan hanya untuk top-of-funnel. Di semua tahapan sales funnel, SEO bisa membimbing user dari penelusuran awal sampai pembelian.
6. Community-Based Marketing
Konsumen zaman sekarang ingin merasa jadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Di sinilah kekuatan komunitas bermain. Bangun komunitas loyal yang aktif berdiskusi, berbagi, bahkan membela brand kamu tanpa diminta. Komunitas ini bisa lewat:
- Grup Facebook
- Forum Discord
- Komunitas WhatsApp eksklusif pelanggan
- Loyalty program berbasis keanggotaan
Dengan komunitas yang solid, kamu bisa memperkuat tahapan loyalty dan advocacy dalam sales funnel.
7. Sustainability dan Marketing yang Beretika
Konsumen modern, terutama Gen Z dan milenial, semakin peduli dengan nilai-nilai keberlanjutan dan etika brand. Mereka nggak hanya membeli produk karena kualitas atau harga, tapi juga karena nilai di baliknya. Pastikan kamu transparan tentang:
- Asal bahan produk
- Kebijakan lingkungan dan sosial
- Sertifikasi resmi (misalnya fair trade, BPA-free, dll.)
Brand yang punya visi misi jelas akan jauh lebih mudah membangun kepercayaan di pangsa pasar 2025.
8. Zero dan First Party Data is Everything
Dengan makin ketatnya aturan privasi seperti GDPR dan pembatasan cookie pihak ketiga, kamu wajib mengandalkan zero-party data (data yang diberikan langsung oleh pengguna) dan first-party data (data yang dikumpulkan dari interaksi mereka dengan bisnismu). Kamu bisa mengumpulkan data ini lewat:
- Formulir pendaftaran
- Polling atau kuis interaktif
- Aktivitas di akun pengguna
Dengan data yang sah dan berkualitas, kamu bisa menciptakan pengalaman pemasaran yang relevan tanpa melanggar privasi.
9. Influencer Micro dan Nano Tetap Punya Power
Meski influencer besar masih mendominasi, tren 2025 menunjukkan bahwa micro-influencer (10K–100K followers) dan nano-influencer (<10K followers) justru lebih efektif untuk konversi. Alasannya? Mereka punya engagement yang lebih kuat dan komunitas yang lebih personal. Gunakan mereka untuk:
- Edukasi produk
- UGC (User Generated Content)
- Review jujur yang relatable
Micro dan nano influencer adalah jenis yang cocok banget untuk memperkuat tahapan consideration dan decision.
10. Automasi Marketing yang Terintegrasi
Terakhir, tapi nggak kalah penting: pastikan semua channel marketing kamu terhubung dan otomatis. Gunakan platform CRM atau marketing automation tools untuk mengatur email, chat, push notification, dan konten media sosial dalam satu alur yang konsisten. Manfaatnya?
- Menghemat waktu
- Menurunkan human error
- Meningkatkan pengalaman pelanggan
Tools seperti ActiveCampaign, Salesforce, atau ConvertKit sangat membantu dalam manajemen funnel yang kompleks.
Sudah Paham Apa saja Tahapan Funnel Sales?
Memahami tahapan sales funnel dan menerapkan strategi marketing yang tepat di tahun 2025 jadi kunci utama untuk memenangkan hati pelanggan. Mulai dari membangun awareness hingga menciptakan loyalitas, setiap tahapan perlu pendekatan yang relevan, terukur, dan berbasis data.
Nah, semua strategi hebat ini tentu butuh fondasi digital yang kuat, salah satunya adalah domain profesional. Di sinilah RNA.id hadir sebagai solusi. RNA.id menyediakan layanan domain berkualitas dengan ekstensi lengkap dan proses yang mudah—cocok buat kamu yang ingin membangun brand online yang kredibel sejak langkah pertama.