No ratings yet.

Di zaman now, promosi biasa aja udah nggak cukup buat bikin bisnis stand out. Butuh pendekatan yang out of the box, beda, dan bisa ninggalin kesan mendalam buat audiens. Nah, salah satu strategi yang cocok banget buat itu adalah guerilla marketing. Teknik marketing ini dikenal dengan cara-cara promosi yang nggak biasa dan bisa super kreatif.

Buat kamu yang punya budget marketing terbatas tapi mau dapet exposure maksimal, strategi ini bisa jadi senjata pamungkas. Tapi sebelum kamu nyemplung ke dunia guerilla marketing, penting banget buat paham konsep dasarnya, keunggulannya, sampai contoh nyatanya. Yuk, kita bahas lengkap dari A sampai Z..

Apa itu Guerilla Marketing?

Guerilla marketing adalah teknik promosi yang mengandalkan kreativitas, kejutan, dan pendekatan out of the box untuk menarik perhatian audiens. Alih-alih mengandalkan media konvensional atau anggaran besar, Guerilla fokus pada dampak emosional dan viralitas. 

Istilah “guerilla” sendiri diambil dari Strategi perang gerilya. Seperti yang kita ketahui, strategi perang gerilya ini dilakukan dengan cepat, tak terduga, dan efektif. Nah, konsep ini diterapkan pada strategi marketing dengan tujuan menciptakan campaign yang memorable.

Guerilla biasanya dilakukan di tempat umum, seperti jalanan, transportasi umum, atau area publik lainnya. Tujuannya adalah menciptakan interaksi langsung yang bisa memicu reaksi spontan dari audiens. Beberapa nama brand besar bahkan berhasil viral hanya lewat satu eksekusi guerilla marketing yang unik.

Guerilla marketing cocok digunakan oleh semua skala bisnis, terutama yang ingin membangun brand awareness tanpa harus membakar budget iklan. Tapi, eksekusinya harus matang dan relevan dengan audiens biar nggak jadi bumerang. Dengan perencanaan yang tepat, strategi ini bisa bantu meningkatkan engagement, word of mouth, dan viralitas.

Asal Usul dan Konsep Dasar Guerilla Marketing

Guerilla marketing adalah konsep yang pertama kali dipopulerkan oleh Jay Conrad Levinson pada tahun 1984. Ide utamanya adalah memanfaatkan sumber daya yang ada (dan sering kali terbatas) untuk menciptakan dampak besar. Layaknya perang gerilya, strategi ini dilakukan dengan cepat, tak terduga, dan penuh elemen kejutan.

Alih-alih beli slot iklan TV atau banner mahal, guerilla marketing lebih memilih memanfaatkan media atau spot luar ruangan tertentu yang jarang dilirik. Lalu, spot atau media tersebut akan diubah jadi ruang komunikasi brand yang powerful, out of the box, bahkan mampu memberikan kesan mendalam bagi audiens.

Ciri Khas Guerilla Marketing

Berikut adalah ciri khas pendekatan guerilla marketing:

  • Biaya rendah, hasil maksimal: Fokus pada efisiensi tanpa harus bakar uang iklan.
  • Unpredictable dan menghibur: Audiens tidak sadar mereka sedang melihat iklan—dan itu yang bikin efeknya kuat.
  • Viral dan memorable: Campaign yang unik dan menarik berpotensi viral secara organik di media sosial.
  • Interaktif dan emosional: Sering melibatkan reaksi langsung dari audiens yang melihat atau mengalami campaign-nya.

Keunggulan Strategi Guerilla Marketing

Strategi guerilla marketing menawarkan banyak keunggulan, terutama buat kamu yang ingin tampil beda di pasar yang kompetitif. Dibandingkan metode pemasaran konvensional, pendekatan ini jauh lebih fleksibel dan cost-effective—asal dijalankan dengan kreativitas tinggi dan pemahaman mendalam terhadap audiens.

1. Hemat Biaya, Dampak Besar

Salah satu nilai jual utama guerilla marketing adalah efektivitas biayanya. Kamu nggak perlu dana besar untuk beli slot iklan di TV atau pasang billboard di jalan utama. Cukup dengan ide yang kreatif dan eksekusi yang tepat sasaran, kamu bisa menghasilkan buzz besar dengan investasi minimal. Misalnya, mural artistik di tembok kota atau instalasi unik di ruang publik bisa menyedot perhatian tanpa biaya media tradisional.

2. Mudah Viral

Di era marketing online, guerilla justru punya potensi viral yang luar biasa. Karena sifatnya unik, mengejutkan, atau bahkan emosional, audiens akan dengan senang hati membagikannya di media sosial. Konten yang menarik bisa menyebar dengan cepat, menjangkau ribuan bahkan jutaan orang tanpa perlu kamu bayar iklan.

3. Membangun Kedekatan Emosional

Karena seringkali melibatkan interaksi langsung atau menyentuh sisi emosional, guerilla marketing bisa mempererat koneksi antara brand dan audiens. Saat audiens merasa terlibat dalam pengalaman yang menyenangkan atau menginspirasi, mereka akan lebih mudah mengingat brand kamu. Campaign yang personal, lucu, atau menyentuh hati bisa membentuk ikatan jangka panjang yang sulit ditandingi oleh iklan biasa.

4. Fleksibel dan Adaptif

Guerilla marketing adalah strategi bisa diterapkan oleh siapa saja, dari startup kecil sampai korporasi besar. Bentuknya bisa disesuaikan dengan konteks lokal, budaya, atau platform digital tertentu. Bisnis  bisa bereksperimen dan menyesuaikan strategi dengan tren atau perilaku audiens. Contohnya, brand yang menjalankan guerilla campaign offline di kafe lokal sambil menggabungkannya dengan challenge di TikTok. Multi-channel, tapi tetap kohesif.

5. Meningkatkan Brand Recall

Campaign yang unik dan di luar dugaan akan lebih mudah diingat. Guerilla marketing membangun kesan yang mendalam bukan sekadar menyampaikan pesan, tapi meninggalkan memori. Hal ini sangat penting untuk brand recall, terutama saat audiens dihadapkan dengan banyak pilihan di pasar.

6. Kompetitif & Disruptif

Kalau brand kamu bermain di industri yang penuh kompetitor besar dengan anggaran pemasaran besar, guerilla marketing adalah cara cerdas untuk “mengganggu” tanpa harus head-to-head dalam hal budget. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa curi perhatian dan membangun brand awareness lebih cepat.

Jenis-Jenis Guerilla Marketing + Contohnya

Guerilla marketing bukan satu pendekatan tunggal, melainkan payung besar dari berbagai teknik kreatif yang bisa kamu sesuaikan dengan tujuan bisnis dan karakter target audiens. Berikut jenis-jenis guerilla marketing yang paling populer, lengkap dengan contohnya:

1. Outdoor Guerilla Marketing

Jenis ini fokus pada penggunaan ruang publik untuk menarik perhatian secara tak terduga. Bisa berupa modifikasi ruang kota, seperti trotoar, bangku taman, atau tembok kosong. 

Contoh strategi outdoors guerilla marketing: 

Salah satu contoh terkenal adalah strategi campaign guerilla marketing McDonald’s yang mengubah zebra cross menjadi gambar kentang goreng dari logo mereka. Tanpa perlu kata-kata, visual ini langsung mengingatkan orang pada produk ikonik mereka.

2. Indoor Guerilla Marketing

Dilakukan di ruang indoor publik seperti mal, stasiun, atau gedung perkantoran. Teknik ini menggunakan kreativitas visual dan elemen interaktif yang dipasang di tempat ramai.

Penerapannya bisa kamu lihat pada contoh ini: 

Di beberapa bandara, perusahaan asuransi pernah membuat instalasi koper rusak di conveyor belt untuk menekankan pentingnya memiliki asuransi perjalanan. Sederhana, relevan, dan langsung kena di momen yang tepat.

3. Event Ambush Guerilla Marketing

Event Ambush Guerilla Marketing adalah strategi ini dilakukan dengan “menyusup” ke sebuah event besar yang sedang berlangsung, meskipun kamu bukan sponsor resmi. Tujuannya adalah menarik spotlight tanpa membayar biaya sponsorship besar.

Guerilla marketing jenis bisa kamu lihat contoh penerapannya pada: 

Brand sepatu pernah menyewa sekelompok orang untuk memakai kaos bermerek dan berdansa di luar venue konser besar. Hasilnya? Banyak video dan foto viral yang menyebutkan nama brand mereka, meski mereka bukan bagian dari event tersebut.

4. Experiential Guerilla Marketing

Mengandalkan pengalaman langsung dan interaksi dengan audiens. Pendekatan ini membuat brand lebih dekat dengan konsumen dan menciptakan momen tak terlupakan.

Contoh jenis experiential guerilla marketing:

Coca-Cola meluncurkan “Happiness Machine,” vending machine yang secara acak memberi minuman gratis, bunga, hingga pizza. Respons emosional yang ditimbulkan dari pengalaman ini sangat efektif membangun kedekatan dengan brand.

5. Digital Guerilla Marketing

Guerilla marketing jenis ini adalah strategi yang memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan pesan promosi secara kreatif dan cepat. Fokusnya ada pada konten yang mengejutkan, lucu, atau mengundang diskusi publik.

Contoh digital guerilla marketing: 

Brand makanan ringan yang membuat filter AR lucu di Instagram yang bisa digunakan pengguna untuk meniru ekspresi maskot mereka. Dengan sedikit budget, campaign ini viral dan mengangkat engagement di media sosial mereka.

6. Viral Guerilla Marketing

Guerilla marketing jenis ini lebih mengandalkan kekuatan media sosial untuk menyebarkan pesan campaign secara eksponensial. Biasanya dibuat dengan narasi yang kontroversial, emosional, atau “mind-blowing”.

Contoh viral guerilla marketing: 

Sebuah brand fashion mengirim box kosong bertuliskan “Kamu nggak butuh barang baru buat keren” ke influencer. Ternyata, itu bagian dari kampanye fashion berkelanjutan mereka. Netizen langsung heboh karena penasaran, dan akhirnya banyak yang ikut mendiskusikan ide di balik campaign itu.

7. Stealth Marketing (Pemasaran Diam-Diam)

Taktik ini menyusup secara halus ke dalam kehidupan sehari-hari audiens, tanpa mereka sadari bahwa mereka sedang ‘diiklankan’.

Contoh jenis guerilla ini, misalnya:

Seseorang dibayar untuk duduk di kafe ramai dan dengan sengaja menggunakan gadget dari brand tertentu, sambil menjawab pertanyaan dari orang-orang di sekitar. Tanpa sadar, mereka telah menjadi bagian dari strategi promosi brand tersebut.

Cara Membuat Strategi Guerilla Marketing yang Efektif

Strategi guerilla marketing tidak bisa asal viral. Tanpa perencanaan yang matang, kampanye bisa jadi blunder. Nah, kalau kamu ingin merancang strategi guerilla marketing yang efektif dan berkelanjutan, ikuti panduan berikut ini:

1. Pahami Target Audiens Secara Mendalam

Langkah pertama untuk membuat strategi guerilla marketing adalah dengan memahami target audiens. Dalam hal ini, kamu harus kenal siapa audiens bisnismu. Apa yang mereka sukai? Di mana mereka biasa beraktivitas? Bagaimana gaya komunikasi mereka?

Contohnya, kalau audiens kamu adalah Gen Z, pendekatan yang playful dan visual akan jauh lebih efektif dibanding pendekatan formal. Sedangkan audiens B2B cenderung lebih suka kejutan yang berbasis solusi.

2. Tentukan Tujuan Kampanye dengan Jelas

Mau brand awareness? Mau engagement? Atau murni lead generation? Jangan bikin campaign cuma karena “ingin terlihat kreatif”. Tujuan yang jelas akan menentukan:

  • Jenis guerilla marketing apa yang cocok.
  • Gaya komunikasi dan visual yang akan digunakan.
  • Parameter kesuksesan (KPI) yang relevan.

Misalnya, kalau kamu ingin meningkatkan awareness, event ambush atau outdoor activation bisa sangat powerful.

3. Tawarkan Value atau Experience yang Unik

Guerilla marketing hanya akan berhasil jika campaign-nya ngena. Artinya, campaign harus:

  • Tidak biasa.
  • Relatable bagi audiens.
  • Memberi kejutan atau pengalaman emosional.

Contoh paling sederhana adalah campaign “gratis pelukan” di pusat kota yang dilakukan oleh sebuah startup layanan kesehatan mental. Murah, emosional, dan viral.

4. Optimalkan Momentum dan Lokasi

Timing adalah segalanya. Peluncuran campaign saat ada event besar, musim liburan, atau isu sosial yang sedang hangat adalah hal yang mampu menambah daya ledak dari strategi guerilla marketing. Selain itu, lokasi juga penting. Coba pilih spot yang:

  • Memiliki trafik tinggi.
  • Sesuai dengan demografi audiens kamu.
  • Bisa dimodifikasi atau disesuaikan tanpa melanggar hukum.

5. Manfaatkan Media Sosial sebagai Amplifier

Walaupun guerilla marketing seringnya dilakukan di dunia nyata, media sosial adalah alat wajib untuk memperluas jangkauan kampanye. Coba lakukan tips berikut ini:

  • Dokumentasikan campaign secara visual (foto & video).
  • Buat hashtag yang unik.
  • Ajak audiens berpartisipasi dan share kontennya.

Bahkan campaign kecil sekalipun bisa viral jika dibungkus dengan storytelling yang kuat.

6. Siapkan Plan B & Mitigasi Risiko

Kreatif itu penting, tapi kamu tetap harus realistis. Campaign guerilla seringkali melibatkan ruang publik atau reaksi spontan dari audiens, jadi potensi “drama” harus diantisipasi. Untuk mengantisipasinya, coba siapkan:

  • Tim respons cepat untuk krisis PR.
  • SOP kalau campaign menimbulkan komplain.
  • Opsi backup kalau kampanye diblokir otoritas lokal.

7. Evaluasi dan Ukur Dampaknya

Setelah campaign selesai, ukur dampaknya dengan metrik seperti:

  • Jumlah reach (offline & online).
  • Engagement rate.
  • Kenaikan brand awareness atau traffic website.
  • Cost-per-result (dibanding marketing tradisional).

Tanpa evaluasi, kamu nggak akan tahu apakah campaign ini efektif atau cuma ramai sesaat.

Sudah Paham Apa itu Guerilla marketing?

Guerilla marketing adalah pendekatan kreatif dan non-tradisional yang bisa memberikan dampak besar tanpa perlu anggaran iklan yang besar. Dengan eksekusi tepat, strategi ini bisa bantu brand menonjol di tengah persaingan yang semakin sengit. Tapi ingat, guerilla marketing tetap butuh rencana matang dan mitigasi risiko yang realistis.

Kalau kamu sedang merintis bisnis dan ingin membangun identitas brand yang kuat, langkah pertama yang krusial adalah punya domain profesional. Yuk, beli domain di RNA dan mulai bangun kehadiran digital bisnismu dari sekarang. Domain yang tepat bisa jadi awal dari brand experience yang tak terlupakan.

Rate this Article

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.

daftar reseller

This will close in 0 seconds