
Pernah lihat billboard digital yang kontennya berubah sesuai cuaca atau jam tayang? Itu bukan sekadar papan iklan biasa, itu adalah salah satu contoh DOOH Advertising. Di era digital ini, konsumen makin sulit dijangkau lewat media tradisional. Brand harus tampil lebih adaptif, real-time, dan relevan di tempat publik.
Solusinya? DOOH advertising—strategi iklan luar ruang yang menggabungkan digitalisasi, data, dan konteks. Teknologi ini bukan hanya menggantikan poster lama, tapi juga menghadirkan pengalaman iklan yang lebih interaktif dan powerful.
Apa itu DOOH Advertising?
DOOH advertising adalah singkatan dari Digital Out-of-Home Advertising, yaitu jenis iklan luar ruang yang ditayangkan secara digital melalui media seperti layar LED, signage interaktif, atau panel digital. Teknologi ini merupakan versi modern dari OOH (Out-of-Home) advertising konvensional seperti baliho atau spanduk cetak.
DOOH tidak hanya sekadar menggantikan baliho dengan layar, tapi juga menambahkan elemen digital yang memungkinkan penayangan iklan secara real-time, terjadwal, bahkan berbasis data. Iklan bisa berubah sesuai dengan lokasi, waktu, cuaca, atau perilaku audiens di sekitarnya.
Misalnya, sebuah layar digital di stasiun kereta bisa menampilkan iklan kopi panas saat pagi hari dan berganti menjadi iklan minuman segar di siang hari. Iklan DOOH juga bisa di trigger oleh data seperti kepadatan lalu lintas, sensor wajah, atau data GPS.
Format ini memungkinkan brand untuk menyampaikan pesan dengan lebih relevan dan kontekstual. Selain itu, DOOH memberikan fleksibilitas tinggi bagi pengiklan untuk mengatur konten secara dinamis dan efisien.
Keunggulan lainnya adalah kemampuan untuk mengukur impresi, interaksi, dan efektivitas iklan secara digital, yang sebelumnya tidak bisa dilakukan iklan OOH konvensional. Ini menjadikan DOOH sebagai strategi pemasaran modern yang cocok untuk era serba data.
Perbedaan DOOH dan OOH Advertising
Meskipun terdengar mirip, DOOH dan OOH advertising memiliki perbedaan signifikan dari sisi media, fleksibilitas, dan teknologi. OOH (Out-of-Home) adalah iklan luar ruang tradisional seperti baliho, spanduk, dan poster statis. Iklan ini bersifat tetap dan tidak bisa diubah tanpa penggantian fisik.
Sementara itu, DOOH advertising adalah bentuk digital dari OOH. Kontennya ditampilkan melalui layar digital dan bisa diperbarui secara otomatis tanpa perlu mencetak ulang. Ini membuat DOOH lebih dinamis dan hemat waktu.
DOOH juga dapat menggunakan data real-time, seperti cuaca, waktu, atau lalu lintas, untuk menyesuaikan pesan iklan. OOH tidak memiliki fitur ini. Selain itu, DOOH memungkinkan pelacakan performa dan impresi melalui teknologi digital, sedangkan OOH bersifat pasif dan sulit diukur.
Singkatnya, DOOH adalah versi modern dari OOH yang lebih interaktif, adaptif, dan terukur—ideal untuk strategi campaign iklan yang berbasis data dan waktu nyata.
Manfaat DOOH Advertising
DOOH advertising adalah solusi modern untuk menjangkau audiens secara luas dan tepat sasaran. Dibandingkan dengan iklan konvensional, DOOH menawarkan berbagai keuntungan yang relevan di era digital saat ini.
1. Real-Time Content Update
Salah satu manfaat utama dari DOOH (Digital Out-of-Home) yakni kemampuannya menampilkan konten yang dapat diperbarui real-time. Brand bisa mengubah pesan iklan berdasarkan waktu, cuaca, lokasi, atau kondisi lalu lintas. Misalnya, restoran cepat saji bisa menayangkan promo sarapan di pagi hari dan menu makan malam saat sore menjelang.
2. Meningkatkan Interaktivitas
Dengan teknologi sensor, touch screen, atau integrasi mobile, DOOH advertising memungkinkan interaksi langsung dengan pengguna. Ini membuka peluang engagement rate yang lebih tinggi dibandingkan dengan OOH biasa. Contohnya, pengguna bisa scan QR code di layar untuk mengakses promo, aplikasi, atau situs brand.
3. Targeting Lebih Presisi
DOOH advertising adalah jenis iklan yang memungkinkan pemasang untuk menyasar audiens tertentu berdasarkan data demografis atau perilaku. Dengan menggabungkan teknologi geofencing atau AI, iklan bisa ditayangkan di waktu dan tempat yang tepat—misalnya hanya muncul saat jam sibuk di area perkantoran.
4. Meningkatkan Brand Awareness
Contoh iklan DOOH seperti display LED di pusat perbelanjaan atau billboard digital di jalan tol membantu memperkuat visibilitas dan brand awareness. Karena tampilannya menarik dan menyala terang, DOOH lebih mencuri perhatian dibanding baliho tradisional.
5. Analisis Performa Lebih Akurat
Salah satu kelemahan OOH adalah sulitnya mengukur efektivitas kampanye. Sebaliknya, DOOH dapat dikombinasikan dengan teknologi analitik yang memungkinkan pelacakan jumlah tampilan, impresi, bahkan konversi. Pengiklan dapat menilai ROI kampanye secara lebih akurat.
6. Ramah Lingkungan
Karena kontennya bersifat digital, DOOH advertising adalah jenis iklan yang tidak memerlukan pencetakan fisik seperti spanduk atau baliho. Ini berarti lebih sedikit limbah dan emisi karbon, sehingga bisa menjadi bagian dari strategi pemasaran yang lebih berkelanjutan.
7. Efisiensi Biaya dan Waktu
Dengan sistem centralized content management, iklan dapat dikelola secara remote di berbagai titik lokasi sekaligus. Tidak perlu mencetak ulang atau memasang baliho secara manual, yang tentu menghemat waktu dan biaya operasional.
8. Fleksibilitas Penjadwalan
Brand bisa menjadwalkan tayangan iklan sesuai kebutuhan kampanye. Misalnya, iklan produk fashion bisa lebih sering tayang saat akhir pekan, sementara iklan fintech ditampilkan saat tanggal gajian. Ini yang membuat DOOH jauh lebih adaptif dibandingkan OOH biasa.
Contoh Iklan DOOH Advertising
Untuk memahami potensi maksimal dari DOOH, penting melihat bagaimana brand besar dan pelaku bisnis lokal memanfaatkan format ini dalam berbagai konteks. Berikut beberapa contoh iklan DOOH advertising yang terbukti efektif dan inovatif:
1. McDonald’s – Dynamic Weather-Based Ads (UK)
McDonald’s memanfaatkan DOOH dengan sistem pemicu iklan berdasarkan cuaca. Saat suhu tinggi, layar digital di stasiun dan halte bus otomatis menampilkan iklan es krim dan minuman dingin. Sebaliknya, saat cuaca dingin, mereka mempromosikan menu hangat seperti kopi atau burger.
Ini contoh iklan DOOH yang cerdas dalam membaca konteks sekitar untuk menyesuaikan pesan. Cocok untuk brand F&B yang butuh fleksibilitas dalam menyampaikan promosi musiman.
2. Tokopedia – LED Videotron di Jakarta
Sebagai bagian dari kampanye besar seperti 12.12 atau Ramadan, Tokopedia rutin menampilkan promosi flash sale melalui layar digital di kawasan Sudirman, SCBD, dan bundaran HI.
Mereka menayangkan countdown timer, diskon besar, dan QR code yang bisa langsung di-scan oleh pengendara atau pejalan kaki. Contoh ini menunjukkan bahwa DOOH efektif untuk membangun urgency dan menarik traffic ke platform digital dalam waktu singkat.
3. Netflix – Billboard Interaktif Stranger Things (AS)
Untuk promosi serial Stranger Things, Netflix memasang LED billboard interaktif di Times Square yang menampilkan potongan adegan menyeramkan dan berubah secara dinamis tergantung waktu (siang/malam).
Kampanye ini viral karena membuat pengguna merekam dan membagikannya di media sosial. Ini adalah contoh iklan DOOH yang tidak hanya visual, tapi juga menciptakan pengalaman imersif yang memperkuat kampanye digital mereka secara organik.
4. Shopee – DOOH dengan Influencer Virtual
Shopee pernah menggunakan layar digital di pusat perbelanjaan besar untuk menampilkan avatar virtual artis K-pop yang berbicara langsung ke kamera, mengajak pengguna mengikuti promo.
Avatar ini disinkronkan dengan motion capture dan tampak seperti menyapa audiens.Perpaduan antara teknologi AR dan DOOH ini menambah unsur hiburan dalam iklan, cocok untuk merek yang menargetkan Gen Z dan audiens urban.
5. BPJS Kesehatan – Edukasi Layanan via DOOH
Pemerintah juga mulai memanfaatkan DOOH. Salah satu contohnya adalah BPJS Kesehatan yang menayangkan informasi layanan, cara daftar JKN, dan reminder iuran lewat layar digital di area publik seperti terminal, stasiun, dan pusat pelayanan publik. DOOH tidak harus selalu iklan komersial. Dalam konteks edukasi publik, DOOH sangat efektif untuk menyampaikan informasi ke massa secara konsisten.
6. Nike – DOOH dengan Live Data
Nike pernah menjalankan kampanye yang menampilkan performa lari komunitas lokal secara real-time. Data dari aplikasi Nike Run Club diintegrasikan ke layar besar di lokasi outdoor, menampilkan jarak tempuh komunitas hari itu, leaderboard, hingga tantangan mingguan. Ini contoh DOOH yang memanfaatkan data langsung dari audiens untuk meningkatkan keterlibatan dan loyalitas brand.
Strategi DOOH Advertising yang Efektif
Untuk memaksimalkan hasil dari kampanye Digital Out-of-Home (DOOH), kamu perlu mengimplementasikan strategi yang tepat sasaran, kreatif, dan berbasis data. Berikut ini beberapa strategi DOOH advertising yang terbukti efektif:
1. Gunakan Data Real-Time
Salah satu keunggulan utama dari DOOH advertising adalah kemampuannya untuk menampilkan konten yang berubah secara dinamis. Manfaatkan data real-time seperti cuaca, lalu lintas, atau waktu untuk menyampaikan pesan yang lebih kontekstual. Misalnya, menampilkan iklan es krim saat suhu di atas 30°C atau promosi transportasi online saat jam pulang kantor.
2. Segmentasi Audiens Berdasarkan Lokasi
DOOH memungkinkan penempatan iklan yang sangat spesifik secara geografis. Pilih lokasi layar yang sesuai dengan target pasar kamu, misalnya di area perkantoran untuk produk profesional atau di pusat perbelanjaan untuk produk ritel. Segmentasi ini meningkatkan relevansi dan efektivitas pesan.
3. Integrasi dengan Kampanye Digital
DOOH bukan entitas terpisah dari digital marketing. Gabungkan kampanye DOOH dengan kampanye di media sosial, SEM, dan email marketing. Contohnya, gunakan QR code dalam DOOH yang mengarahkan ke landing page promosi atau ajakan untuk mengikuti giveaway di Instagram.
4. Kreativitas Visual Maksimal
Karena DOOH bersifat visual dan menarik perhatian publik, pastikan desain iklan kamu high-impact. Gunakan animasi singkat, warna kontras, dan copywriting yang singkat namun “nendang”. Konten yang terlalu padat akan sulit dicerna dalam waktu singkat.
5. Optimasi Durasi Tayang
Idealnya, konten DOOH harus bisa dipahami dalam 5–7 detik. Pastikan durasi tayang sesuai dengan kecepatan audiens dalam mencerna informasi. Untuk lokasi padat lalu lintas, rotasi konten bisa ditingkatkan untuk menjangkau lebih banyak orang.
6. Manfaatkan Teknologi Programmatic DOOH
Dengan programmatic DOOH, kamu bisa mengotomasi pembelian media, menyesuaikan jadwal tayang, dan mengatur anggaran iklan secara fleksibel. Teknologi ini memungkinkan kamu untuk menjalankan iklan dengan efisiensi yang lebih tinggi dan skalabilitas yang luas.
7. Lakukan A/B Testing dan Analisis Kinerja
Sama seperti kanal digital lainnya, DOOH juga bisa diuji dan dianalisis. Coba tayangkan dua versi iklan di lokasi berbeda, lalu bandingkan engagement atau conversion-nya. Gunakan data ini untuk pengambilan keputusan yang lebih akurat kedepannya.
Kesimpulan
DOOH advertising menawarkan pendekatan pemasaran yang inovatif, interaktif, dan berbasis data, ideal untuk menarik perhatian audiens urban secara efektif. Dengan strategi yang tepat—seperti pemanfaatan data real-time, segmentasi lokasi, integrasi digital, dan programmatic DOOH—brand dapat meningkatkan visibilitas dan engagement secara signifikan.
Bagi kamu yang ingin membangun kehadiran digital profesional dan terintegrasi dengan kampanye DOOH, pastikan juga memilih domain yang kredibel. Dapatkan domain bisnis di RNA.id untuk mendukung strategi pemasaran digital yang lebih menyatu dan berdampak.