No ratings yet.

Saat ini, iklan banner yang berkedip dan pop-up yang mengganggu sudah tidak lagi efektif. Rata-rata pengguna internet kini cenderung mengabaikan atau bahkan menggunakan ad-blocker untuk menghindari iklan semacam itu. Hal ini membuat banyak pemasar beralih ke metode yang lebih canggih: native advertising. Strategi ini mengubah cara kita memandang iklan digital, dari sesuatu yang harus dihindari menjadi konten yang dinikmati. Artikel ini akan membahas mengapa native advertising dianggap sebagai masa depan iklan digital yang lebih humanis dan efisien.

Apa Itu Native Advertising?

Native advertising adalah jenis periklanan digital yang dirancang agar tampilannya dan fungsinya menyatu secara harmonis dengan platform di mana ia ditempatkan. Berbeda dengan iklan tradisional seperti banner atau pop-up yang sering kali mengganggu, tujuan utama dari native advertising adalah memberikan pengalaman yang mulus dan non-intrusif bagi pengguna. Iklan ini dirancang untuk terlihat seperti konten editorial atau organik pada platform tersebut, seperti artikel bersponsor di situs berita, postingan yang dipromosikan di media sosial, atau listing produk yang muncul di hasil pencarian. 

Karena sifatnya yang tidak mengganggu dan sering kali memberikan nilai tambah (misalnya, informasi yang relevan), native advertising cenderung memiliki tingkat engagement yang lebih tinggi dan lebih efektif dalam menjangkau audiens modern yang sudah terbiasa mengabaikan iklan konvensional.

Mengapa Native Advertising Lebih Humanis?

Non Instrusif

Pendekatan native advertising disebut humanis karena ia menempatkan kenyamanan pengguna sebagai prioritas utama. Alih-alih mengganggu audiens dengan iklan yang tiba-tiba muncul di tengah-tengah konten (seperti pop-up atau banner yang menutupi layar), native advertising dirancang untuk menyatu dengan pengalaman membaca atau menjelajahi. Iklan ini tidak menginterupsi alur, melainkan hadir sebagai bagian alami dari konten yang sedang dinikmati pengguna. Pendekatan yang tidak memaksa ini membuat pengguna lebih terbuka dan responsif terhadap pesan yang disampaikan, karena mereka tidak merasa terpaksa untuk berinteraksi.

Fokus pada Nilai

Native advertising yang efektif selalu berfokus pada pemberian nilai bagi audiens. Daripada sekadar mempromosikan produk atau layanan secara terang-terangan, iklan ini sering kali berbentuk konten informatif, edukatif, atau menghibur. Contohnya adalah artikel bersponsor yang memberikan tips bermanfaat, atau video yang menceritakan kisah inspiratif yang relevan dengan merek. 

Dengan memberikan konten yang benar-benar berguna, merek dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan audiensnya. Ini adalah pergeseran dari periklanan yang berorientasi pada penjualan menjadi periklanan yang berorientasi pada pemecahan masalah atau pemenuhan kebutuhan audiens.

Membangun Kepercayaan

Karena sifatnya yang non-intrusif dan berfokus pada nilai, native advertising membantu merek membangun kepercayaan dengan audiensnya. Saat pengguna merasa sebuah merek tidak hanya ingin menjual, melainkan juga peduli untuk memberikan informasi yang relevan dan bermanfaat, kredibilitas merek akan meningkat. Seiring waktu, pendekatan ini menciptakan hubungan yang lebih otentik dan transparan. Audiens akan lebih cenderung mempercayai rekomendasi atau pesan dari merek yang telah memberikan nilai, yang pada akhirnya bisa mendorong loyalitas jangka panjang dan keputusan pembelian yang lebih positif.

Mengapa Native Advertising Lebih Efisien?

Tingkat Engagement Lebih Tinggi

Native advertising terbukti lebih efisien karena mampu mencapai tingkat engagement yang jauh lebih tinggi dibandingkan iklan digital tradisional. Hal ini terjadi karena iklan tersebut tidak menginterupsi alur pengguna dan justru menawarkan konten yang relevan dan bernilai. Ketika iklan terlihat dan terasa seperti bagian alami dari platform, audiens tidak merasa sedang dipaksa untuk melihatnya. 

Akibatnya, mereka cenderung lebih bersedia untuk mengklik, membaca, menonton, atau berinteraksi dengan konten tersebut, yang pada akhirnya menghasilkan rasio klik-tayang (click-through rate) yang lebih baik dan interaksi yang lebih mendalam.

Menghindari Ad Blocker

Salah satu tantangan terbesar bagi pemasar digital adalah meluasnya penggunaan ad blocker oleh audiens. Namun, native advertising memiliki keunggulan efisiensi karena kemampuannya untuk menghindari ad blocker. Berbeda dengan iklan banner atau pop-up yang memiliki pola kode yang mudah dikenali oleh software pemblokir, native advertising dibuat menyatu dengan arsitektur situs web atau platform. Iklan ini disajikan sebagai konten organik, sehingga ad blocker sering kali tidak dapat membedakannya dari konten editorial asli. Ini memastikan bahwa pesan pemasaran Anda memiliki kemungkinan yang jauh lebih besar untuk dilihat oleh audiens yang dituju.

Penargetan yang Tepat

Efisiensi native advertising juga berasal dari kemampuannya untuk melakukan penargetan yang sangat tepat. Strategi ini biasanya memanfaatkan data pengguna yang ekstensif dari platform tempat iklan ditampilkan (seperti media sosial atau situs berita). Dengan menganalisis minat, perilaku, dan demografi pengguna, pemasar dapat menyajikan iklan yang benar-benar relevan dengan kebutuhan dan keinginan audiens. 

Penargetan yang presisi ini memastikan bahwa anggaran iklan digunakan secara maksimal, karena iklan tidak disebarkan secara acak, melainkan ditampilkan kepada orang-orang yang paling mungkin tertarik dan berpotensi menjadi pelanggan.

Jenis-Jenis Native Advertising yang Paling Umum

In-Feed Social Ads

In-feed social ads adalah jenis native advertising yang paling sering kita temui sehari-hari. Iklan ini muncul secara alami di dalam feed media sosial, seperti di Instagram, Facebook, atau LinkedIn. Iklan ini dirancang agar terlihat persis seperti postingan organik dari teman atau halaman yang kita ikuti, mulai dari format visual, teks, hingga tombol interaksi (misalnya, like, komentar, dan bagikan). Karena tampilannya yang menyatu, iklan ini cenderung tidak dianggap sebagai gangguan, melainkan sebagai bagian dari pengalaman berselancar di media sosial, sehingga meningkatkan kemungkinan audiens untuk berinteraksi dengannya.

Promoted/Sponsored Content

Promoted atau sponsored content adalah iklan yang berbentuk artikel, video, atau infografis yang dibuat oleh sebuah merek, namun dipublikasikan di situs web pihak ketiga (seperti situs berita, majalah online, atau blog). Contohnya adalah artikel bersponsor yang dipublikasikan di media berita ternama. Meskipun konten ini dibuat oleh merek, ia tetap mengikuti standar editorial dan gaya penulisan situs penerbit. Iklan ini biasanya ditandai dengan label seperti “Sponsored” atau “Konten Bersponsor” untuk menjaga transparansi, tetapi tetap memberikan informasi yang relevan dan bernilai, sehingga menarik audiens untuk membacanya hingga selesai.

Recommended Content Widgets

Recommended content widgets adalah jenis native advertising yang muncul di bagian bawah sebuah artikel atau konten, dengan label seperti “Anda Mungkin Menyukai Ini” atau “Konten Terkait”. Iklan ini berfungsi untuk mengarahkan pengguna ke konten lain, yang bisa jadi adalah artikel, video, atau blog post bersponsor dari sebuah merek. Widget ini terlihat seperti rekomendasi artikel internal dari situs web tersebut, sehingga pengguna cenderung mengklik dan menjelajahi tanpa menyadari bahwa mereka sedang melihat iklan. Metode ini sangat efektif untuk mendistribusikan konten bersponsor kepada audiens yang sudah terbiasa dan aktif berinteraksi dengan konten di situs tersebut.

Kesimpulan

Singkatnya, native advertising bukan hanya tren, melainkan strategi wajib untuk membangun hubungan otentik dengan audiens karena pendekatannya yang lebih humanis dan efisien. Untuk memulai strategi pemasaran digital yang efektif, fondasi pertama yang Anda butuhkan adalah identitas online yang profesional dan mudah diingat. Dapatkan domain terbaik Anda sekarang di RNA untuk memastikan merek Anda memiliki rumah yang kuat dan kredibel di internet.

Rate this Article

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.

daftar reseller

This will close in 0 seconds