Glue records adalah salah satu komponen DNS yang sering diabaikan, padahal fungsinya vital untuk mencegah circular dependency dalam proses resolusi domain. Bayangkan jika sistem DNS harus mencari alamat IP nameserver dari domain yang sama dengan domain yang sedang dicari – ini akan menyebabkan loop tak berujung yang membuat website tidak dapat diakses.
Bagi kamu yang mengelola domain di custom nameserver, memahami glue records akan membantu mengoptimalkan performa DNS dan menghindari downtime tidak diinginkan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang apa itu glue records, kapan dibutuhkan, dan bagaimana cara mengkonfigurasinya dengan benar untuk memastikan domain kamu bekerja optimal. Yuk, simak selengkapnya..
Apa Itu Glue Records?

Glue record adalah additional record dalam sistem DNS yang berisi alamat IP dari nameserver yang berada dalam domain yang sama dengan domain yang sedang dikelola. Secara teknis, glue records merupakan A record atau AAAA record yang disimpan di registry level untuk memecahkan masalah circular dependency dalam DNS resolution.
Untuk memahami konsep ini, bayangkan kamu memiliki domain contohwebsite.com dan menggunakan nameserver ns1.contohwebsite.com dan ns2.contohwebsite.com. Ketika seseorang mencoba mengakses contohwebsite.com, DNS resolver harus menghubungi nameserver tersebut. Namun, untuk mengetahui IP address dari ns1.contohwebsite.com, resolver harus bertanya ke nameserver contohwebsite.com itu sendiri – inilah yang disebut circular dependency.
Glue records berfungsi untuk mencegah circular dependencies dengan menyediakan A-type records (IP addresses) dalam ADDITIONAL section dari DNS response. Jika glue records tidak dikonfigurasi dengan benar, DNS resolution domain kamu bisa gagal total, menyebabkan “Server Not Found” errors bagi pengunjung.
Registry seperti .com, .id, atau ekstensi domain lainnya menyimpan glue records ini sebagai bagian dari informasi delegasi. Ketika ada query untuk domain kamu, registry tidak hanya mengembalikan daftar nameserver, tapi juga alamat IP dari nameserver tersebut melalui glue records, sehingga proses resolusi dapat berjalan lancar tanpa loop tak berujung.
Kapan Kamu Membutuhkan Glue Records?
Tidak semua domain memerlukan glue records. Penggunaannya sangat tergantung pada konfigurasi nameserver yang kamu pilih. Mari kita bahas secara detail kapan glue records menjadi kebutuhan wajib dan kapan tidak diperlukan:
1. Scenario Wajib Menggunakan Glue Records
Glue record adalah hal yang menjadi kebutuhan mutlak dalam beberapa situasi spesifik. Pertama, ketika kamu menggunakan custom nameserver yang berada dalam domain yang sama dengan domain utama. Misalnya, domain namadomainku.com menggunakan nameserver ns1.namadomainku.com dan ns2.namadomainku.com. Dalam kasus ini, glue records wajib ada untuk mencegah circular dependency.
Kedua, jika kamu menjalankan layanan hosting atau menjadi reseller hosting dan ingin memberikan branded nameserver kepada klien. Contohnya, kamu punya hosting company bernama “SuperHost” dengan domain superhost.id, lalu ingin memberikan nameserver ns1.superhost.id kepada klien. Tanpa glue records, DNS resolution akan gagal total.
2. Scenario Tidak Membutuhkan Glue Records
Di sisi lain, ada situasi di mana glue records tidak diperlukan. Jika kamu menggunakan nameserver dari provider hosting seperti ns1.cloudflare.com atau ns1.digitalocean.com, maka tidak perlu glue records karena nameserver berada di domain yang berbeda dari domain kamu.
Begitu juga ketika menggunakan nameserver dari registrar domain seperti ns1.godaddy.com atau ns1.rna.id. Dalam kasus ini, proses DNS resolution tidak akan mengalami circular dependency karena alamat IP nameserver dapat diselesaikan melalui domain yang berbeda.
Manfaat Menggunakan Glue Records untuk Bisnis Online

Bagi pemilik bisnis online, pemahaman tentang glue records adalah investasi strategis untuk keberhasilan jangka panjang. Mari kita eksplorasi bagaimana glue records dapat memberikan value tambahan untuk bisnis digital kamu.
1. Meningkatkan Brand Authority dan Trust
Menggunakan custom nameserver dengan glue records yang tepat adalah kombinasi yang akan meningkatkan profesionalitas brand kamu. Ketika klien melihat name server seperti ns1.bisniskamu.com atau ns2.bisniskamu.com, ini memberikan kesan bahwa kamu memiliki kontrol penuh atas infrastruktur digital. Berbeda dengan menggunakan nameserver generic dari provider hosting yang terkesan kurang professional.
Selain itu, custom nameserver juga memberikan fleksibilitas lebih dalam branding. Kamu bisa mengintegrasikan nama brand langsung ke dalam DNS infrastructure, menciptakan konsistensi identitas yang kuat across all digital touchpoints.
2. Optimasi Performa dan Kontrol Penuh
Dengan menggunakan glue records dan custom name server, kamu memiliki kontrol penuh atas DNS resolution time. Ini sangat penting untuk website dengan traffic tinggi atau aplikasi yang membutuhkan response time minimal. Kamu bisa mengoptimalkan lokasi server DNS sesuai dengan target audience geografis untuk meminimalkan latency.
Kontrol penuh ini juga memungkinkan kamu untuk implementasi advanced DNS features seperti GeoDNS, failover protection, dan load balancing yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik bisnis.
3. Skalabilitas untuk Pertumbuhan Bisnis
Ketika bisnis berkembang dan kamu mulai mengelola multiple domains atau subdomain, memiliki infrastructure DNS sendiri akan sangat menguntungkan. Glue record adalah yang memungkinkan kamu untuk manage semua domain dari satu control panel terpusat, menghemat waktu dan mengurangi kompleksitas management.
Ini juga memberikan foundation yang solid jika suatu saat kamu ingin expand ke layanan hosting atau menjadi reseller, karena sudah memiliki DNS infrastructure yang reliable dan scalable.
Cara Kerja Glue Record dalam DNS Resolution
Memahami mekanisme kerja glue records adalah hal yang akan membantu kamu mengapresiasi betapa pentingnya komponen ini dalam ekosistem DNS. Proses ini melibatkan beberapa tahap yang saling berkaitan dan harus berjalan sempurna untuk memastikan website dapat diakses:
1. Proses DNS Resolution Tanpa Glue Record
Untuk memahami pentingnya glue records, mari kita lihat bagaimana DNS resolution bekerja secara normal. Ketika user mengetik website.com di web browser, komputer akan mengirim query ke DNS resolver lokal. Resolver kemudian menanyakan ke root nameserver tentang siapa yang bertanggung jawab atas domain .com.
Root name server memberikan informasi tentang .com TLD (Top Level Domain) name server. Resolver kemudian menanyakan ke TLD nameserver tentang website.com, dan mendapat informasi name server yang authoritative untuk domain tersebut. Akhirnya, resolver menghubungi name server authoritative untuk mendapatkan A record dari website.com.
2. Masalah Circular Dependency
Namun, jika website.com menggunakan nameserver ns1.website.com, maka terjadi masalah. Ketika resolver ingin menghubungi ns1.website.com, dia harus mencari tahu IP address dari ns1.website.com terlebih dahulu.
Tapi untuk mencari IP ns1.website.com, resolver harus menanyakan ke nameserver website.com, yang ternyata adalah ns1.website.com itu sendiri. Inilah circular dependency yang membuat DNS resolution gagal.
3. Solusi Melalui Glue Records
Glue records adalah yang akan memecahkan masalah ini dengan menyimpan A record dari nameserver langsung di registry level. Ketika TLD nameserver memberikan informasi tentang nameserver untuk website.com, dia juga sekaligus memberikan IP address dari nameserver tersebut melalui additional section dalam DNS response.
Dengan demikian, resolver langsung mendapat IP address ns1.website.com tanpa perlu melakukan query tambahan, sehingga circular dependency berhasil dihindari dan DNS resolution dapat berjalan normal.
Cara Setting Glue Records di Registrar

Proses konfigurasi glue records mungkin terlihat rumit bagi pemula, tapi sebenarnya cukup straightforward jika kamu mengikuti langkah-langkah yang tepat. Setiap registrar memiliki interface yang sedikit berbeda, namun prinsip dasarnya tetap sama.
1. Langkah-langkah Umum Setting Glue Record
Setting glue records biasanya dilakukan melalui control panel registrar domain. Di RNA.id, kamu bisa mengakses fitur ini melalui dashboard domain management. Pertama, login ke akun kamu dan pilih domain yang ingin dikonfigurasi glue recordsnya.
Cari menu “Nameserver Management” atau “DNS Management”, lalu pilih opsi “Create Glue Record” atau “Host Record”. Masukkan nama subdomain yang akan dijadikan nameserver (misalnya ns1) dan alamat IP server yang akan digunakan. Pastikan IP address yang kamu masukkan adalah IP public yang valid dan dapat diakses dari internet.
2. Best Practices dalam Konfigurasi
Beberapa best practices yang perlu kamu perhatikan saat setting glue records. Pertama, gunakan minimal dua nameserver untuk redundancy. Jika salah satu name server mengalami downtime, masih ada backup yang bisa menangani DNS query. Kedua, pastikan IP address yang digunakan stabil dan tidak sering berubah.
Ketiga, lakukan testing setelah konfigurasi dengan tools seperti dig atau nslookup untuk memastikan glue records sudah berfungsi dengan benar. Keempat, dokumentasikan semua konfigurasi yang kamu buat untuk memudahkan troubleshooting di masa depan jika terjadi masalah.
Troubleshooting Masalah Glue Records
Meskipun konfigurasi glue records adalah hal yang relatif sederhana, tak jarang ada masalah yang bisa membuat website tidak dapat diakses. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah ini sangat penting untuk menjaga uptime website kamu.
1. Identifikasi Masalah DNS Resolution
Ketika mengalami masalah dengan glue records, gejala yang paling umum adalah website tidak dapat diakses dengan error “Server Not Found” atau “DNS_PROBE_FINISHED_NXDOMAIN”. Untuk memastikan apakah masalahnya ada di glue records, kamu bisa menggunakan command line tools untuk diagnosis.
Gunakan perintah dig +trace namadomainmu.com untuk melihat alur DNS resolution secara lengkap. Jika ada masalah dengan glue records, kamu akan melihat bahwa proses resolution terhenti pada saat resolver mencoba menghubungi name server custom kamu.
2. Langkah Perbaikan
Jika teridentifikasi masalah pada glue records, langkah pertama adalah memverifikasi konfigurasi di control panel registrar. Pastikan nama host dan IP address sudah benar. Jika perlu update, lakukan perubahan dan tunggu propagasi DNS yang biasanya memakan waktu 24-48 jam.
Sebagai solusi sementara, kamu bisa mengganti nameserver ke provider external seperti Cloudflare atau Google Cloud DNS sambil menunggu propagasi glue records selesai. Setelah yakin glue records sudah berfungsi normal, baru switch kembali ke custom nameserver.
Kesimpulan
Glue records adalah fondasi teknis yang tidak terpisahkan dari pengelolaan domain profesional. Dari pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa pemahaman mendalam tentang glue records akan memberikan kamu competitive advantage dalam mengelola aset digital, terutama jika kamu serius mengembangkan bisnis online yang scalable dan professional.
Implementasi glue records yang benar tidak hanya menyelesaikan masalah teknis circular dependency, tapi juga membuka peluang untuk optimasi performa, peningkatan brand authority, dan skalabilitas bisnis jangka panjang. Investasi waktu untuk memahami dan mengkonfigurasi glue records dengan tepat akan terbayar dengan stabilitas dan professional image yang kamu dapatkan.
Jika kamu sedang mencari domain berkualitas dengan dukungan teknis terpercaya untuk implementasi glue records, RNA.id adalah pilihan yang tepat. Sebagai registrar domain terpercaya di Indonesia, RNA.id menyediakan interface management yang user-friendly untuk konfigurasi glue records, dilengkapi dengan customer support yang siap membantu kamu 24/7.
Dengan berbagai pilihan ekstensi domain premium dan harga yang kompetitif, RNA.id memahami kebutuhan bisnis digital modern yang memerlukan infrastructure DNS yang reliable. Jangan biarkan masalah teknis seperti circular dependency menghambat pertumbuhan bisnis online kamu. Mulai dengan memilih domain yang tepat di RNA.id, dan bangun pondasi digital yang kokoh untuk kesuksesan bisnis masa depan.

