
Biasanya, pemilik website baru sadar domainnya sudah kadaluarsa saat situs tiba-tiba tidak bisa diakses. Karena tidak bisa diakses, pemilik website akhirnya panik dan kebingungan, apalagi kalau domain tersebut dipakai untuk bisnis atau email penting. Untungnya, registrar domain tidak langsung melepas layanannya begitu saja. Ada masa tenggang yang memberi kesempatan bagi pemilik website untuk memperpanjang masa aktif domain expired.
Masa tenggang ini terbagi menjadi dua tahap, yaitu domain grace period dan redemption grace period. Keduanya dikira mirip, tapi sebenarnya punya aturan, jangka waktu, dan konsekuensi berbeda. Di artikel ini, RNA akan membahas mengenai domain grace period dan redemption grace period, dari perbedaan hingga cara kerjanya. Yuk, simak..
Apa itu Domain Grace Period?

Domain grace period adalah masa tenggang pertama setelah domain expired. Umumnya, periode ini berlangsung selama 30 – 45 hari, tergantung ekstensi domain dan kebijakan penyedia registrar. Selama masa ini, domain expired sudah tidak aktif, tetapi pengguna masih bisa memperpanjang masa aktifnya dengan biaya normal.
Fungsi dari domain grace period adalah memberikan waktu tambahan bagi pemilik domain yang mungkin lupa atau terlambat melakukan pembayaran. Jadi, pengguna tidak langsung kehilangan hak atas domain meskipun sudah melewati tanggal kadaluarsa.
Namun, perlu diperhatikan bahwa selama domain berada dalam grace period. Layanan yang terhubung seperti website, email, atau aplikasi berbasis domain tersebut tidak bisa diakses. Artinya, meskipun kamu masih bisa memperpanjangnya dengan biaya standar, namun akses layanan domainnya dihentikan sampai kamu memperpanjang masa aktifnya.
Apa itu Redemption Grace Period?

Redemption grace period adalah tahap lanjutan setelah domain melewati masa grace period tanpa diperpanjang. Periode ini umumnya berlangsung 30 hari, dan di fase ini domain masih bisa dipulihkan, tetapi dengan biaya lebih mahal dibandingkan perpanjangan normal. Biaya tambahan ini disebut sebagai redemption fee, dan bisa mencapai hingga beberapa kali lipat dari harga renew reguler.
Redemption grace period bertujuan untuk memberikan kesempatan terakhir bagi pengguna untuk mendapatkan kepemilikan domain, sebelum benar-benar dijual ke publik atau masuk tahap pending delete. Jika pada periode ini domain tetap tidak diperpanjang, maka domain bisa dihapus dari registry dan tersedia untuk orang lain yang ingin membelinya.
Hal yang perlu dicatat, selama redemption grace period domain juga tidak aktif sehingga website dan email yang terkait tetap tidak bisa digunakan. Jadi, jangan mengandalkan periode ini sebagai opsi menunda, karena tujuannya hanya sebagai jalan terakhir ketika pengguna benar-benar terlambat untuk memperpanjang masa aktif domain.
Perbedaan Domain Grace Period & Redemption Grace Period
Meskipun sama-sama ketentuan tenggang masa setelah domain expired, domain grace period dan redemption grace period memiliki perbedaan aturan. Berikut perbedaannya:
Ketentuan | Domain Grace Period | Redemption Grace Period |
Durasi | 30–45 hari setelah domain expired | ±30 hari setelah grace period berakhir |
Biaya Perpanjangan | Normal, sama dengan renew tahunan biasa | Lebih mahal, ada tambahan redemption fee |
Status Domain | Domain non aktif, tapi masih bisa diperpanjang. | Domain nonaktif dan “ditahan” registrar sebelum dilepas. |
Risiko | Domain aman selama diperpanjang dalam periode ini. | Risiko domain dihapus dan dibeli orang lain. |
Cara Memperpanjang Masa Aktif Domain di Grace Period

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, domain grace period adalah masa tenggang yang diberikan registrar setelah domain kadaluarsa. Pada periode ini, kamu masih bisa memperpanjang domain dengan harga normal tanpa harus membayar biaya tambahan.
Tapi kalau telat hingga masuk redemption grace period, biayanya bisa melonjak berkali lipat. Jadi, penting banget tahu cara memperpanjang domain selama grace period agar domain tetap aman. Berikut langkah-langkahnya:
1. Login ke Akun Registrar
Masuk ke akun registrar domain kamu (misalnya RNA atau registrar lainnya). Cek bagian “Domain Management” atau “My Domains” untuk melihat status domain.
2. Cek Status Domain
Domain yang sudah expired tapi masih dalam grace period biasanya ditandai sebagai “Expired” atau “Pending Renewal”. Selama status ini belum masuk redemption, kamu masih bisa melakukan perpanjangan normal.
3. Pilih Opsi Perpanjangan
Klik domain yang ingin diperpanjang lalu pilih durasi perpanjangan, biasanya mulai dari 1 tahun hingga beberapa tahun ke depan. Jika memungkinkan, sebaiknya langsung perpanjang lebih dari 1 tahun untuk mengurangi risiko lupa renew di masa depan.
4. Lakukan Pembayaran
Setelah memilih durasi, lanjutkan ke proses pembayaran. Biaya yang dikenakan adalah tarif perpanjangan standar sesuai ekstensi domain (.com, .id, .net, dll). Berbeda dengan redemption grace period yang kena biaya tambahan, di grace period ini kamu masih aman.
5. Konfirmasi Aktivasi
Setelah pembayaran berhasil, domain akan aktif kembali. Dalam beberapa kasus, butuh waktu beberapa jam agar DNS domain kembali berfungsi normal.
Cara Mengembalikan Domain di Redemption Grace Period
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, redemption grace period adalah masa darurat yang diberikan registrar setelah domain melewati grace period tanpa diperpanjang. Periode ini biasanya berlangsung sekitar 30 hari, dan meskipun domain masih bisa dipulihkan, biaya yang dikenakan jauh lebih tinggi karena adanya redemption fee.
Kalau kamu tidak segera melakukan perpanjangan di tahap ini, domain bisa masuk status pending delete dan akhirnya dilepas ke publik. Nah, berikut langkah-langkah untuk mengembalikan domain di redemption grace period:
1. Login ke Akun Registrar
Masuk ke akun tempat domain kamu terdaftar. Umumnya, domain yang sudah masuk redemption akan ditandai dengan status “In Redemption” atau “Pending Restore”.
2. Hubungi Customer Support
Tidak semua registrar memberikan opsi otomatis untuk perpanjangan domain di redemption grace period. Karena itu, langkah paling penting adalah segera menghubungi customer support. Mereka akan memberikan detail mengenai biaya tambahan yang harus dibayar untuk memulihkan domain.
3. Lakukan Permintaan Restore
Setelah memastikan kamu ingin mengembalikan domain, registrar akan membuatkan invoice khusus yang mencakup biaya perpanjangan tahunan + redemption fee. Biaya tambahan ini bisa bervariasi, biasanya mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung registrar dan ekstensi domain.
4. Lakukan Pembayaran
Setelah menerima invoice, segera lakukan pembayaran sesuai instruksi. Perlu diingat, redemption grace period hanya berlangsung singkat, jadi semakin cepat kamu menyelesaikan pembayaran, semakin besar peluang domain berhasil dipulihkan.
5. Aktivasi Kembali Domain
Setelah pembayaran dikonfirmasi, registrar akan mengajukan permintaan ke registry untuk memulihkan domain. Proses ini bisa memakan waktu 1–5 hari kerja hingga domain benar-benar aktif kembali. Selama menunggu, website dan email yang terhubung dengan domain akan tetap tidak aktif.
Biaya Grace Period vs Redemption Grace Period
Selain durasi, perbedaan paling mencolok antara domain grace period dan redemption grace period adalah biaya perpanjangan. Berikut gambaran umumnya:
Ketentuan | Domain Grace Period | Redemption Grace Period |
Biaya Perpanjangan | Harga sesuai tarif perpanjangan domain. | Tarif perpanjangan + tambahan redemption fee. |
Kisaran Biaya | Mulai dari Rp150.000 – Rp200.000 per tahun (ekstensi umum). | Bisa mencapai Rp1.000.000 ke atas, tergantung ekstensi domain |
Risiko | Domain tetap aman jika diperpanjang tepat waktu | Risiko tinggi domain hilang jika tidak segera dipulihkan |
Tips Agar Tidak Kehilangan Domain

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika grace period terlewat, maka domain akan masuk ke redemption grace period dengan biaya pemulihan jauh lebih mahal. Nah, agar kamu tidak menghadapi situasi itu, berikut tips praktis untuk menjaga domain tetap aman.
1. Aktifkan Fitur Auto-Renewal
Cara paling efektif adalah mengaktifkan auto-renewal. Fitur ini memastikan domain otomatis diperpanjang sebelum kadaluarsa. Cukup pastikan metode pembayaran valid (kartu kredit, e-wallet, atau saldo akun registrar) agar perpanjangan domain tidak gagal. Dengan begitu, kamu tidak perlu panik menunggu grace period atau bahkan redemption grace period.
2. Tambahkan Pengingat Manual
Meski sudah ada auto-renewal, tetap bijak untuk menambahkan reminder di kalender digital, misalnya 30 hari sebelum domain expired. Pengingat manual ini penting sebagai cadangan apabila auto-renewal gagal karena kartu kadaluarsa atau saldo tidak cukup.
3. Perpanjang Domain untuk Jangka Panjang
Jika domain yang kamu sangat penting, misalnya untuk website toko online atau website portofolio, kamu bisa pertimbangkan untuk memperpanjang hingga 2–5 tahun sekaligus. Selain lebih aman, beberapa registrar juga memberi harga lebih hemat untuk perpanjangan jangka panjang. Ini mengurangi ketergantungan pada grace period.
4. Gunakan Registrar yang Terpercaya
Tidak semua registrar punya sistem manajemen domain yang transparan. Pastikan kamu membeli domain dari penyedia yang memberi notifikasi berulang lewat email atau dashboard ketika domain mendekati expired. Bahkan, beberapa registrar ternama seperti RNA dan Domainesia, juga memberikan informasi jelas tentang masa grace period dan redemption grace period, sehingga pengguna tidak kebingungan.
5. Rutin Cek Email dan Dashboard
Banyak kasus pembajakan domain terjadi hanya karena pemiliknya melewatkan email peringatan grace period dari registrar. Notifikasi bisa saja masuk ke folder spam atau terabaikan. Biasakan mengecek email dan dashboard registrar secara berkala agar tidak ketinggalan peringatan perpanjangan domain.
6. Catat Semua Domain yang Dimiliki
Bagi yang mengelola banyak website, risiko lupa perpanjangan semakin besar. Solusinya, buat daftar domain lengkap beserta tanggal expired-nya. Simpan di spreadsheet atau gunakan tools manajemen domain agar semua tercatat dengan rapi.
7. Siapkan Anggaran Tahunan
Seringkali domain telat diperpanjang bukan karena lupa, melainkan karena tidak ada dana saat jatuh tempo. Maka dari itu, anggarkan biaya perpanjangan domain sebagai bagian dari biaya operasional tahunan, sama pentingnya dengan hosting atau iklan digital.
Cari Penyedia Registrar Domain Handal?
Pada intinya, domain grace period adalah masa tenggang untuk memperpanjang domain dengan harga normal, dibandingkan saat masuk redemption grace period. Setelah memahami perbedaan serta biayanya, semoga kedepannya kamu bisa terhindar dari kerugian akibat kehilangan domain. Agar lebih aman, selalu aktifkan auto-renewal, cek notifikasi dari registrar, dan siapkan anggaran perpanjangan tahunan.
Jika kamu sedang mencari registrar domain yang terpercaya, murah, dan mudah dikelola, kamu bisa langsung beli domain di RNA. Di RNA, kamu tidak hanya sekedar mendapatkan domain saja, tapi kamu juga akan merasakan layanan manajemen yang memudahkanmu menjaga aset digital tetap aman. Untuk urusan domain, percayakan semua di RNA.