
Kamu pasti setuju, mempertahankan pelanggan lama jauh lebih menguntungkan dibanding terus-menerus mencari pelanggan baru. Nah, salah satu indikator bahwa pelanggan puas dan loyal terhadap produk atau layanan bisnis adalah adanya repeat order.
Repeat order bukan hanya soal pembelian ulang. Lebih dari itu, ini adalah cerminan kualitas layanan, produk, dan pengalaman yang kamu tawarkan. Semakin tinggi angka repeat order, semakin besar peluang bisnismu tumbuh secara berkelanjutan.
Yang jadi pertanyaan sekarang, bagaimana cara meningkatkan repeat order agar bisnis makin cuan? Jawabannya akan kita kupas lengkap di artikel ini. Bagi kamu para pelaku bisnis yang ingin membangun loyalitas pelanggan lewat pembelian ulang terus-menerus, simak dan baca artikelnya sampai habis, ya…
Apa itu Repeat Order?
Repeat order adalah tindakan pembelian ulang oleh pelanggan terhadap produk atau jasa yang sama dari brand yang sama. Dalam bahasa sederhana, proses repeat order terjadi ketika pelanggan melakukan transaksi kedua, ketiga, dan seterusnya karena mereka merasa puas dengan pembelian sebelumnya.
Repeat order menjadi salah satu indikator penting dalam mengukur loyalitas pelanggan. Gambaran besarnya, ketika konsumen kembali membeli suatu produk tanpa embel-embel promo dan diskon besar-besaran. Maka, ini artinya brand dari produk tersebut sudah meninggalkan kesan yang positif di benak pelanggannya.
Fenomena pembelian ulang ini sangatlah penting bagi strategi bisnis. Bahkan, repeat order bisa jadi fondasi pertumbuhan yang stabil, karena pelanggan yang loyal cenderung punya nilai lifetime value (LTV) yang jauh lebih tinggi dibanding pelanggan baru.
Faktor yang Mempengaruhi Repeat Order
Repeat order dan loyalitas pelanggan adalah dua hal penting dalam pertumbuhan bisnis. Tanpa keduanya, brand akan kesulitan bertahan dalam persaingan jangka panjang. Berikut beberapa faktor utama yang mempengaruhi keduanya:
1. Kualitas Produk atau Layanan
Kualitas adalah segalanya. Produk yang cepat rusak, tidak sesuai deskripsi, atau layanan yang buruk akan membuat pelanggan kecewa dan enggan kembali. Sebaliknya, kualitas yang konsisten membuat pelanggan merasa puas dan percaya untuk membeli lagi.
2. Pengalaman Pelanggan (Customer Experience)
Tahapan sales funnel mulai dari proses pembelian, pengiriman, hingga layanan purna jual—semuanya berkontribusi pada pengalaman pelanggan. UX yang buruk bisa menghambat repeat order. Conversely, pengalaman yang menyenangkan membuat pelanggan merasa dihargai dan ingin kembali membeli.
3. Pelayanan Customer Service
Respons cepat, solusi yang jelas, dan pendekatan yang ramah adalah faktor penting dalam membangun loyalitas pelanggan agar mau melakukan repeat order. Dalam hal ini, customer service bukan hanya bisa menyelesaikan masalah, tapi juga harus mampu menjaga hubungan. Pelanggan yang merasa didengar cenderung lebih loyal.
4. Program Loyalti atau Reward
Diskon khusus, cashback, atau poin reward bisa mendorong pelanggan untuk membeli ulang. Teknik promosi ini menciptakan nilai tambah dari setiap transaksi. Namun, program loyalti harus relevan dan tidak ribet agar efektif.
5. Harga yang Kompetitif
Harga bukan segalanya, tapi tetap jadi faktor penentu. Jika harga tidak masuk akal dibanding kualitas, pelanggan mudah berpindah ke kompetitor. Transparansi harga dan promo menarik bisa membantu meningkatkan repeat order.
6. Komunikasi dan Follow-Up
Email reminder, update produk terbaru, atau ucapan terima kasih bisa mempererat hubungan dengan pelanggan. Tak hanya itu, komunikasi yang dibangun secara personal juga meningkatkan emotional bond dengan brand. Ketika pelanggan merasa diperhatikan, loyalitas akan terbentuk secara alami.
Cara Meningkatkan Repeat Order
Repeat order bukan datang dari keberuntungan. Itu hasil dari strategi yang tepat dan pengalaman pelanggan yang konsisten. Kalau kamu ingin pelanggan datang kembali lagi dan lagi, ini 10 cara paling efektif untuk meningkatkan repeat order dalam bisnismu:
1. Berikan Pengalaman Pelanggan yang Memuaskan
Semuanya dimulai dari pengalaman pelanggan saat membeli produk kamu. Kalau pelanggan puas saat pertama kali beli, kemungkinan besar mereka akan balik lagi. Tips yang bisa diterapkan untuk meningkatkan user experience antara lain:
- Jawab pertanyaan pelanggan dengan cepat dan sopan.
- Pastikan proses checkout lancar dan mudah.
- Kirim pesanan tepat waktu dan dalam kondisi prima.
- Tindak lanjuti setelah pembelian (follow-up).
2. Bangun Hubungan Lewat Email Marketing
Meski jadul, email marketing adalah jadi salah satu channel terbaik untuk nurturing pelanggan lama agar mau melakukan repeat order. Lewat email, kamu bisa membangun hubungan jangka panjang secara personal. Jenis email yang bisa kamu kirim:
- Ucapan terima kasih setelah pembelian.
- Reminder saat ada promo atau produk baru.
- Email spesial untuk hari ulang tahun pelanggan.
- Rekomendasi produk berdasarkan histori pembelian.
3. Tawarkan Loyalty Program
Program loyalitas bisa jadi insentif yang kuat buat pelanggan agar terus balik beli. Bahkan, strategi ini juga bisa membantu kamu dalam menghadapi kompetitor bisnis. Contoh program loyalitas menarik yang bisa kamu terapkan di bisnis antara lain:
- Point reward yang bisa ditukar dengan diskon.
- Gratis ongkir untuk pelanggan setia.
- Level member (silver, gold, platinum) dengan benefit eksklusif.
- Bonus untuk pembelian kesekian kali.
4. Gunakan Personalization untuk Produk & Promo
Pelanggan suka merasa dimengerti. Dengan personalisasi, kamu bisa kasih penawaran yang lebih relevan, bukan asal spam promo. Personalisasi adalah metode yang bisa membangun kedekatan dengan pelanggan, sehingga mau melakukan repeat order. Berikut beberapa contoh pendekatan personalisasi yang bisa kamu terapkan:
- Rekomendasi produk berdasarkan histori belanja.
- Promo khusus untuk produk yang sering mereka beli.
- Sapaan nama pelanggan di email atau notifikasi.
5. Maksimalkan WhatsApp dan Retargeting Ads
Kombinasi WhatsApp marketing dan retargeting ads bisa bikin pelanggan balik lagi lebih cepat. Kenapa? Karena mereka diingatkan secara langsung tentang produk yang pernah mereka lihat atau beli. Strategi yang bisa kamu jalankan:
- Kirim promo eksklusif lewat WhatsApp Broadcast.
- Tampilkan iklan retargeting di Instagram/Facebook.
- Kirim notifikasi restock untuk barang yang sempat sold out.
6. Bangun Komunitas Pelanggan
Pelanggan yang merasa jadi bagian dari komunitas cenderung lebih loyal dan aktif melakukan repeat order. Cara membangun komunitas:
- Buat grup Telegram atau WhatsApp khusus pelanggan.
- Adakan event online (webinar, live shopping).
- Dorong user-generated content di Instagram/TikTok.
7. Jaga Kualitas Produk & Layanan
Sehebat apapun campaign marketing kamu, kalau produknya mengecewakan, pelanggan nggak akan balik. Ingat satu hal, repeat order adalah aktivitas yang terjadi karena pelanggan puas dan percaya terhadap suatu produk/jasa. Nah, Ini tips untuk menjaga kualitas produk:
- Evaluasi feedback pelanggan secara berkala.
- Tingkatkan kontrol kualitas di setiap pengiriman.
- Pastikan CS kamu ramah dan responsif.
8. Tawarkan Opsi Langganan (Subscription)
Model subscription cocok banget buat produk yang repeatable, seperti skincare, makanan, vitamin, atau kebutuhan rumah tangga. Keuntungan buat pelanggan:
- Nggak perlu repot pesan ulang.
- Dapat harga spesial atau bonus langganan.
- Bisa stop/pause kapan saja.
Ini bisa jadi repeat order otomatis tanpa kamu harus mengejar-ngejar pelanggan terus.
9. Gunakan Scarcity dan Urgency
Scarcity & urgency adalah strategi yang bisa meningkatkan repeat order dengan mendorong pembelian cepat, terutama kalau kamu punya produk eksklusif. Berikut contoh penerapannya:
- “Stok tinggal 5 pcs!”
- “Promo hanya berlaku hari ini”
- “Restock terbatas – rebut duluan!”
Tapi ingat, scarcity & urgency ini jangan dibuat-buat. Harus ada validitasnya, biar pelanggan nggak merasa dibohongi.
10. Minta Feedback, dan Tindak Lanjuti
Seringkali pelanggan punya keluhan atau masukan, tapi nggak disuarakan. Dengan meminta feedback secara aktif, kamu bisa tahu celah mana yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan pengalaman mereka. Langkah konkret yang bisa dilakukan:
- Kirim survei singkat setelah pembelian.
- Berikan insentif untuk ulasan jujur.
- Tindak lanjuti masalah pelanggan dengan cepat.
- Gunakan feedback untuk perbaikan produk atau layanan.
Strategi Lanjutan untuk Meningkatkan Repeat Order
Ini penting banget karena setelah kamu berhasil dapat repeat order, pekerjaan belum selesai. Justru di sinilah momentum untuk menganalisis apa yang berhasil dan apa yang bisa ditingkatkan—biar repeat order-nya bukan cuma sekali dua kali, tapi jadi siklus loyalitas pelanggan yang sustainable.:
1. Ukur Retensi dan Lifetime Value Pelanggan
Menghitung Customer Lifetime Value (CLV) membantu kamu mengetahui nilai total yang bisa dihasilkan satu pelanggan sepanjang hubungan mereka dengan brand kamu. CLTV bisa dihitung menggunakan formula:
CLV = Rata-rata nilai transaksi x Frekuensi pembelian x Lama hubungan pelanggan
Semakin tinggi nilainya, semakin besar potensi keuntungan jangka panjang. Gunakan data ini untuk menentukan berapa banyak investasi yang layak kamu keluarkan demi mempertahankan pelanggan tersebut.
2. Kumpulkan Feedback dari Pelanggan Repeat Order
Setelah pelanggan melakukan repeat order, langkah selanjutnya tentu adalah mengumpulkan feedback untuk bahan evaluasi. Jangan biarkan mereka “hilang” begitu saja. Coba kirim survei singkat atau email follow-up untuk mengukur kepuasan mereka. Dalam hal ini, kamu bisa menanyakan berbagai hal seperti:
- Apa yang mereka suka dari produk atau layanan kamu?
- Apa yang bisa diperbaiki?
- Apakah mereka bersedia merekomendasikan ke orang lain?
Insight dari pelanggan setia jauh lebih relevan dibanding asumsi tim internal saja.
3. A/B Testing Promosi dan Penawaran
Setiap audiens punya trigger berbeda untuk melakukan repeat order. Maka dari itu, lakukan A/B testing untuk promosi seperti:
- Diskon bundling vs. cashback
- Free shipping vs. voucher store credit
- Urgensi waktu (“Hanya hari ini!”) vs. eksklusivitas (“Khusus pelanggan setia”)
Dalam hal ini, coba lakukan uji satu variabel dalam satu waktu agar hasilnya valid.
4. Optimasi Funnel Pasca-Pembelian
Funnel pasca pembelian adalah alur penting yang harus dipelajari guna mengetahui alasan kenapa pelanggan mau melakukan repeat order. Jangan berhenti di transaksi pertama. Bangun sistem funnel pasca-pembelian seperti:
- Email automation: follow-up dengan produk serupa.
- Loyalty program: sistem poin atau member tier.
- Upselling: rekomendasikan upgrade produk/jasa.
Strategi ini membantu menjaga pelanggan tetap engage dengan brand kamu.
5. Analisis Churn dan Recovery
Kalau ada pelanggan yang sebelumnya aktif tapi sekarang berhenti membeli, itu tanda kamu butuh strategi win-back. Coba analisis churn rate dengan cara:
- Segmentasi berdasarkan lama tidak aktif.
- Alasan berhenti belanja (via feedback).
- Penawaran khusus untuk comeback (e.g. welcome back voucher).
Jangan anggap pelanggan lama yang “menghilang” sebagai kerugian permanen. Mereka justru bisa jadi aset terbesar kalau berhasil ditarik kembali.
Sudah Paham Apa itu Repeat Order?
Repeat order adalah sinyal positif bahwa bisnismu sudah memberi kepuasan dan nilai yang konsisten bagi pelanggan. Tapi jangan puas dulu—untuk mempertahankan dan meningkatkan repeat order, kamu harus terus menciptakan pengalaman pelanggan yang seamless, dari pertama kali mereka kenal brand kamu sampai mereka checkout ulang. Salah satu caranya? Bangun branding yang profesional dan mudah diingat.
Salah satu langkah awal untuk itu adalah memiliki domain yang kredibel dan sesuai dengan identitas brand kamu. Jangan asal pilih. Kalau kamu ingin bisnis kamu terlihat terpercaya sejak awal, kamu bisa beli domain di RNA. RNA punya banyak pilihan domain yang cocok untuk segala jenis bisnis—mulai dari UMKM sampai brand digital besar. Simple, aman, dan langsung ready untuk dipakai grow up bisnismu.