No ratings yet.

Pernahkah Anda mengetik nama website sendiri di Google, hanya untuk menemukan bahwa itu tidak ada? Momen ini bisa sangat mengecewakan, apalagi setelah semua kerja keras yang Anda curahkan untuk membangunnya. Website yang tidak terindeks atau tidak muncul di Google sama saja dengan toko fisik yang tersembunyi tanpa papan nama; tidak ada yang tahu keberadaannya. 

Namun, masalah ini seringkali bisa diatasi. Dalam panduan ini, kami akan membongkar 8 alasan umum mengapa website Anda mungkin luput dari pandangan Google dan, yang lebih penting, bagaimana langkah-langkah praktis untuk memperbaikinya.

Pahami Cara Google Mengindeks Website

Agar website Anda bisa muncul di hasil pencarian Google, website tersebut harus melalui dua proses penting yang dilakukan oleh Google: crawling dan indexing. Singkatnya, crawling adalah proses di mana Googlebot (robot perayap Google) menjelajahi internet untuk menemukan halaman-halaman baru dan yang diperbarui. Mereka mengikuti tautan dari satu halaman ke halaman lain, mirip seperti Anda mengklik link saat berselancar di web. Setelah Googlebot merayapi sebuah halaman, informasi tersebut kemudian dikirimkan ke server Google untuk proses indexing. 

Indexing adalah tahap di mana Google menganalisis konten halaman tersebut, memahaminya (misalnya, tentang apa halaman tersebut, keyword apa yang relevan), dan menyimpannya dalam indeks raksasa mereka. Indeks ini ibarat perpustakaan digital super besar yang berisi semua informasi dari miliaran halaman web yang telah dirayapi. 

Jadi, ketika seseorang mencari sesuatu di Google, mesin pencari akan mencari diindeks ini untuk menemukan halaman-halaman yang paling relevan dan menampilkannya di hasil pencarian. Tanpa diindeks, website Anda tidak akan pernah muncul di Google, tidak peduli seberapa bagus kontennya.

Cara Mengatasi Website yang Tidak Muncul di Google

Periksa Status Indeks Website Anda

Langkah pertama dan terpenting adalah memastikan apakah Google sudah mengindeks website Anda sama sekali. Cara termudah untuk mengeceknya adalah dengan mengetik site:namadomainanda.com di kolom pencarian Google. Jika tidak ada hasil yang muncul, itu berarti Google belum mengindeks website Anda. Untuk diagnosis lebih lanjut, Google Search Console adalah alat wajib. Setelah memverifikasi kepemilikan website Anda, gunakan fitur “Inspeksi URL” untuk memeriksa status indeks halaman tertentu, atau lihat laporan “Indeks > Halaman” untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang masalah pengindeksan di seluruh situs Anda. Informasi ini akan memberitahu Anda jika ada halaman yang diblokir, diabaikan, atau memiliki masalah lain yang mencegahnya muncul di hasil pencarian.

Pastikan Website Tidak Diblokir oleh robots.txt

File robots.txt adalah instruksi bagi robot mesin pencari seperti Googlebot, memberi tahu mereka bagian mana dari website Anda yang boleh atau tidak boleh dirayapi. Terkadang, secara tidak sengaja, konfigurasi file robots.txt bisa memblokir seluruh website atau halaman-halaman penting dari perayapan, sehingga mencegahnya terindeks. Anda bisa memeriksa file ini dengan mengakses namadomainanda.com/robots.txt di browser Anda. Pastikan tidak ada perintah Disallow: / yang memblokir akses ke seluruh situs Anda, atau Disallow: yang tidak sengaja memblokir folder atau halaman penting. Jika ada blokir yang tidak diinginkan, Anda perlu mengedit file robots.txt untuk menghapus arahan tersebut dan memungkinkan Googlebot merayapi halaman Anda.

Periksa Tag Meta noindex

Mirip dengan robots.txt, tag meta noindex adalah kode HTML yang ditempatkan di dalam bagian <head> halaman web dan secara eksplisit memberitahu mesin pencari untuk tidak mengindeks halaman tersebut. Seringkali, tag ini digunakan untuk halaman-halaman seperti halaman staging, halaman login, atau halaman terima kasih yang tidak perlu muncul di hasil pencarian. Namun, kadang-kadang tag ini bisa secara tidak sengaja tertinggal di halaman penting, terutama setelah migrasi website atau penggunaan plugin tertentu. Untuk memeriksanya, klik kanan pada halaman yang bermasalah di browser, pilih “Lihat Sumber Halaman” (atau Ctrl+U/Cmd+U), dan cari <meta name=”robots” content=”noindex”>. Jika tag ini ada dan Anda ingin halaman tersebut terindeks, segera hapus tag noindex dari kode sumber halaman tersebut.

Kirim Sitemap XML ke Google Search Console

Sitemap XML adalah file yang berisi daftar semua URL penting di website Anda, bertindak seperti peta jalan yang memandu Googlebot menemukan dan merayapi semua halaman Anda secara efisien. Meskipun Google bisa menemukan halaman Anda tanpa sitemap, mengirimkannya ke Google Search Console sangat direkomendasikan, terutama untuk website baru atau website dengan banyak halaman. Anda bisa membuat sitemap menggunakan plugin SEO populer seperti Yoast SEO atau Rank Math di WordPress, atau melalui tool generator sitemap online. Setelah sitemap dibuat, masuk ke Google Search Console, navigasi ke bagian “Peta Situs”, dan kirimkan URL sitemap Anda. Ini akan membantu Google menemukan dan mengindeks halaman Anda lebih cepat dan lebih komprehensif.

Pastikan Website Dapat Diakses (Status Kode HTTP 200)

Agar Google bisa mengindeks website Anda, website tersebut harus selalu online dan dapat diakses oleh Googlebot. Jika server website Anda sering down, mengalami masalah koneksi, atau menampilkan kesalahan seperti kode status HTTP 404 (Not Found) atau 500 (Internal Server Error), Googlebot akan kesulitan merayapinya. Akibatnya, halaman Anda mungkin dicabut dari indeks atau tidak pernah diindeks sama sekali. Anda bisa menggunakan tool online untuk memeriksa status uptime website Anda secara berkala. Jika Anda sering mengalami masalah aksesibilitas, penyebabnya mungkin terkait dengan kualitas penyedia hosting Anda, masalah konfigurasi server, atau bug pada website itu sendiri. Penting untuk segera menghubungi penyedia hosting Anda untuk menyelesaikan masalah aksesibilitas agar Googlebot dapat merayapi website Anda dengan lancar.

Perbaiki Masalah Kanibalisasi Konten dan Konten Duplikat

Kanibalisasi konten terjadi ketika beberapa halaman di website Anda menargetkan kata kunci yang sama atau sangat mirip, sehingga bersaing satu sama lain di hasil pencarian Google. Sementara itu, konten duplikat adalah situasi di mana konten yang sama persis atau sangat mirip muncul di beberapa URL berbeda, baik di website Anda sendiri maupun di website lain. Kedua masalah ini bisa membingungkan Googlebot, membuatnya sulit memutuskan versi mana yang paling relevan untuk ditampilkan, dan bahkan bisa mengurangi otoritas setiap halaman. Untuk mengatasinya, Anda bisa menggunakan tag kanonikal (rel=”canonical”) untuk memberitahu Google URL mana yang merupakan versi “asli” dari konten, menghapus atau menggabungkan halaman dengan konten duplikat atau kanibalisasi, atau mengoptimalkan setiap halaman untuk variasi kata kunci yang lebih spesifik.

Kesimpulan

Mengatasi website yang tidak muncul di Google memang membutuhkan kesabaran dan pemahaman teknis, namun dengan mengikuti delapan langkah di atas—mulai dari pengecekan indeks manual hingga optimasi kecepatan situs dan pembangunan backlink—Anda bisa secara signifikan meningkatkan peluang website Anda untuk ditemukan. Ingat, visibilitas di Google adalah kunci utama untuk menarik lalu lintas organik dan mengembangkan kehadiran online Anda. Jika Anda merasa kewalahan atau membutuhkan bantuan profesional untuk memastikan website Anda selalu optimal dan terlihat oleh target audiens, jangan ragu untuk mempercayakan kebutuhan domain Anda kepada RNA, ahli dalam membantu bisnis tumbuh dan bersinar di dunia digital.

Rate this Article

About Author

Hiqbal Fauzi

As SEO Specialist at Deneva with a bachelor's in animal husbandry, passionate about digital marketing, especially in SEO.

daftar reseller

This will close in 0 seconds